Anzara - 34

889 63 3
                                    

Tiara bangun dari tidurnya. Ia melirik sekilas jam dinding yang masih menunjukkan pukul 08.30. ia menyentuh tengkuknya yang sangat sakit lalu mengusapnya pelan. Tiara mencoba mengingat apa yang sebelumnya terjadi. Seketika ingatannya jatuh saat terakhir ia di culik dan di selamatkan oleh..... Sepupunya.

"Gerald...." Gumam Tiara.

Flashback on

"LEPASIN GUE BRENGSEK!" Teriak Tiara sembari memberontak.

"Nggak semudah itu sayang..."
Balas Angga seraya mengelus pipi kanan Tiara.

Tiara terus menjauhkan Kepalanya dari jangkauan Angga. Angga yang merasa jengkel pun langsung mengapit kedua pipi Tiara dengan kasar, membuat gadis itu sepenuhnya menatap Angga.

"Diam bitch!" Bentak Angga.

Cuih!

"Bajingan! Jangan sentuh gue!"

Angga mengusap wajahnya saat Tiara meludahinya. Matanya berkilat marah, ia merasa harga dirinya di injak-injak oleh Tiara.

Plak!

Plak!

"Anjing! Bangsat!" Umpat seseorang.

Tiara Menoleh dengan cepat, ia membelakkan matanya kaget saat melihat Gerald. "Ger.." lirih Tiara.

Bugh!

"Anjing, ikat nih cowok." Titah Gerald kepada anak buahnya.

Gerald langsung menghampiri Tiara dan melepas ikatannya. Ia mengusap pelan pipi Tiara yang habis terkena tamparan Angga. Tanpa berkata apapun, Tiara langsung memeluk tubuh Gerald dengan erat.

"Ger, gue kira Lo udah mati di tangan kak Anrez." Ucap Tiara diiringi isakan.

"Anjir, Lo mau banget ya gue mati?" Sinis Gerald. Tiara melepas pelukannya seraya masih terisak pelan.

"Ra,"

"M-mau pulang. Anterin gue."

"Lo nggak pa-pa kan?"

"Jangan marah ya?"

"Marah?"

Bugh!

"Sorry, Ra." Lirih Gerald. Ia membopong tubuh Tiara ala bridal style. Diangkatnya tubuh Tiara menuju mobilnya.

Ia terpaksa melakukan ini, atas perintah Papa Tiara. Yang terpenting adalah menyelamatkan Tiara tanpa ada yang tau identitasnya. Apalagi waktu yang ia butuhkan hanya beberapa menit, ia hanya bisa menyelematkan Tiara sebelum Anrez datang. Jika sampai tadi ia terlambat dan bertemu dengan Anrez. Bisa saja Anrez akan mencari identitasnya. Maka dari itu, ia harus mencegahnya.

Flashback off

Cklek!

"ARA!" Teriak seseorang perempuan dengan cempreng.

Tiara melirik sekilas dan memutarkan bola matanya malas. "Apaan? Ngapain Lo pada ke sini?"

"Tai Lo! Kita datang ke sini tuh karena khawatir kali." Gerutu Naimma.

"Tau dari siapa?" Tanya Tiara.

"Kak Anrez." Sahut Natasha. Tiara hanya memanggut-manggut saja.

Ia meraih buah apel yang ada di nakas. Dimakannya buah itu secara santai, tidak lama suara pintu terbuka membuat mereka mengalihkan pandangannya. Datang lah Anrez, Verel, Hariz, Reno dan Riza.

Tiara menyimpan buahnya disebuah piring lalu menghela nafas.

Anrez berjalan cepat menghampiri Tiara lalu merengkuhnya, "kamu nggak pa-pa 'kan Ra? Ada yang sakit nggak?" Tanya Anrez dengan raut khawatir.

ANZARA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang