Anzara - 24

983 67 4
                                    

Setelah Kepergian Anrez. Tiara langsung pergi menuju sebuah tempat Favoritnya. Ia hanya pulang untuk menaruh tasnya dan mengganti baju dan tak lupa ia mandi terlebih dahulu. Setelah itu langsung mengganti pakaiannya dengan Hoodie hitam dan celana hitam. Intinya itu semu tanpa sepengetahuan Anrez. Ia keluar dan menuju garasi, di bukanya penutup motor yang dulu Sering ia gunakan.

Ia terdiam beberapa saat. Sebelum akhirnya mengeluarkan motor sportnya. Motor yang sering ia gunakan saat masih kelas 10 namun ia berhenti menggunakan motor karena suatu alasan. Hari ini, hari dimana Tiara kembali menjadi dirinya yang dulu.

Ia segera mengendarai motornya menuju sebuah danau. Entah apa yang ia lakukan di sana, tetapi jika ia di Landa sesuatu, hanya tempat itulah yang membuatnya tenang. Letaknya sangat jauh dari rumahnya. Butuh waktu setengah jam untuk sampai di sana.

Setelah sampai, Tiara segera turun dan tak lupa melepas helmnya. Ia berjalan menyusuri hutan yang memang di situlah letak danaunya. Di balik sebuah daun-daun.

Ia duduk di tepi danau, dan segera mengedarkan pandangannya. Masih sama, batinnya. Danau yang sangat indah, air jernih tanpa adanya kotoran. Satu tempat yang sama membuat pikiran Tiara menjadi tenang. Dulu saat ia masih SMP, ia sering kali main di danau ini bersama orang yang sangat berarti di hidupnya. Mengingat itu membuat Tiara mendesah frustasi.

Sebuah deringan telpon langsung membuat Tiara merogoh kantong hoodienya. Ia menghela nafas begitu melihat siapa yang menelepon, Anrez.

Dengan santai ia menaruh ponselnya kembali di hoodienya dan segera berjalan menuju rumah pohon didekat danau.
Ia menaiki tangga yang mengarah rumah pohon.

Ia berdiam Beberapa saat.

"Masih sama juga." Gumam Tiara dengan senyuman kecil.

Ia membuka sebuah kardus yang berisi bajunya dan baju temannya. Ia tertawa kecil mengingat kecerobohan Naimma saat mereka masih menginjak kelas 10. Bagaimana bisa Naimma bisa tercebur di danau. Untungnya Natasha dan Tiara bisa berenang walau tak pandai. Danau itu sangat bersih makanya mereka sering kali main di danau.

Setelah itu ia turun dari rumah pohon dan segera berjalan menuju tepi danau. Ia duduk merenungkan kedua kakinya sampai menyentuh air, kepalanya mengadah ke atas langit.

Ia merasa enggan untuk beranjak sedikitpun, rasanya nyaman berada ditempat ini, Hanya sendiri.

Tanpa sadar Tiara merebahkan Dirinya dan tertidur.

                         ****

Di lain tempat. Kini Anrez sedang berada di sebuah cafe bersama teman-temannya. Pastinya ada Verel, Hariz, Riza, dan Reno. Mereka memang sengaja ngumpul di cafe untuk merayakan kedatangan Reno. Semua anggota Dragon kini sangatlah lengkap. Bahkan kini cafe terasa seperti Milik mereka. Verel dengan guyonannya yang selalu membuat mereka tertawa, Hariz yang terus menebar pesona dan menggoda perempuan yang sesekali lewat, Riza yang hanya memainkan gamenya bersama Reno, Reno tentunya juga bermain game.

Anrez? Saat ini ia terus menelpon Tiara. Anrez sangatlah khawatir dengan gadisnya itu. Hampir setengah jam panggilannya belum sama sekali terbalas. Puluhan ribu chat yang ia kirim sama sekali tak di balas, panggilan yang terus di abaikan. Anrez menggeram emosi. Ia melacak gadisnya itu berada namun sepertinya gadisnya itu mematikan ponselnya.

"Rez, Lo kenapa dah? Tiara lagi?" Tanya Verel. Kini ia sudah sedikit diam setelah habis membuat para anggota Dragon tertawa ngakak karenanya.

"HM."

"Aelah cewek Lo tuh butuh hiburan juga kali. Masa iya setiap saat dia harus sama Lo Mulu." Ujar Verel. Anrez langsung menoleh ke Verel.

Verel langsung menyengir lebar, "Maksud gue tuh gini bos. Kalo Lo terus maksa Lo buat di dekat Lo terus maksa cewek Lo buat di dekat Lo, yang ada dia malah bosen kali ngeliat muka Lo Mulu."

ANZARA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang