Anzara - 20

1.1K 52 2
                                    

Dor!

Prang!

Semua anggota Dragon langsung terkejut dan segera menghindar dari kaca yang pecah. Anrez pun sedang membogem Angga pun segera berhenti dan mencari cepat dari mana asal tembakan itu.

"PENGECUT!" Maki Anrez dengan murka. Pasalnya tembakan itu hampir saja mengenai dirinya. Untung saja pelurunya meleset.

Para anggota The Vegaz segera kabur dari tempat kejadian diikuti oleh Angga.

"Anjir! Mereka nyuruh orang buat nembak Lo?"

Anrez tidak bergeming, ia mencari keberadaan orang yang tengah menembaknya, yang ia tau arah itu seperti datang dari atap. Tidak lama ia melihat sebuah pria yang tengah menyeret seseorang. Wajah pria itu tertutupi oleh masker.

"Bos, ada yang datang." Ujar Verel dengan panik. Semua anggota Dragon langsung menatap sekitar dengan was-was.

"Kok gue kayak kenal ya?" Gumam Anrez kecil, yang tidak dapat di dengar.

Pria itu datang tepat di depan Anrez. Jarak mereka mungkin hanya sekitar beberapa jengkal. Anrez mengernyit bingung ketika pria itu melempar dengan kasar orang yang di seretnya ke kaki Anrez.

"Za, liat orangnya siapa."
Riza mengangguk dan segera membuka topeng yang di gunakan penembak tadi.

"Anggota The Vegaz," Riza dapat melihatnya dari tato yang berada di tangannya.

"Aden, bawa ke gudang." Setelah itu Anrez kembali beralih menatap pria yang hanya diam dan tidak bergerak sedikitpun.

"Lo siapa?" Sahut Hariz bertanya.

Pria itu tak membalas pertanyaan Hariz. Ia malah membuka maskernya dan membuangnya. Semua anggota Dragon terkejut bukan main.

"Reno! GUE KANGEN BANGET BANGSAT!" Teriak Verel seraya merentangkan tangannya dan berlari menuju Reno.

Reno Dwandra Galant,
Anggota inti Dragon. Ia mempunyai darah keturunan Prancis. Ia merupakan teman kecil Riza sampai sekarang. Ibunya sudah meninggal saat ia masih berumur 7 tahun, karena itu sedari kecil ia di latih keras oleh ayahnya. Berteman dengan Riza membuatnya mengenal dan memutuskan bergabung dengan Dragon. Dulu saat ia masih duduk di bangku kelas 10, ia masih bersekolah di SMA TRISAKTI BANGSA. Namun karena sesuatu peristiwa yang membuat hidupnya hancur, ia akhirnya memutuskan untuk tinggal kembali ke negara ayahnya, di Prancis.

"Gila Ren, Lo kapan baliknya?" Tanya Hariz.

Saat ini mereka sudah berada di dalam markas Dragon, mereka tak memusingkan kaca markas yang sudah terpecah hancur. Mereka lebih hanyut dengan kedatangannya Reno, sahabat mereka.

"Sekitar satu jam yang lalu. Gue udah nelpon Riza tapi nggak di angkat. Jadinya gue insiatif datang ke markas aja." Jawab Reno.

"Gimana disana? Ada yang hot-hot nggak? Tanya Hariz menaik-naikkan alisnya.

"Pikiran Lo cewek mulu, Riz." Desis Reno, geleng-geleng kepalanya.

"Gue seneng Lo udah balik," Riza bersuara dengan senyuman yang tak pernah ia perlihatkan. Reno tersenyum dan merangkul bahu Riza.

"Iya dong. Pada kangen nggak Lo semua? Secara kan gue ganteng pasti ngangenin." Ujar Reno yang langsung di sambut tawa para anggota Dragon.

"Dragon, aman-aman aja 'kan?
Tanya Reno seraya melepaskan rangkulannya di bahu Riza.

"Aman kok," jawab Anrez.

Anrez mengangguk. "Kok Lo balik, Ren?" Tanya Anrez.

"Lo nggak suka gue balik ke sini?
Ya udah gue pulang aja lagi." Delik Reno.

ANZARA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang