Anzara - 12

1.3K 83 4
                                    

Saat ini Anrez sedang bolos di sebuah warung bersama tiga sahabatnya juga ada beberapa anggota Dragon yang ikutan mereka bolos. Rata-rata Anggota Dragon yang bolos. Awalnya Anrez hanya bolos sendirian di warung yang biasa ia jadikan tempat tongkrongan. Namun tiba-tiba teman-temannya datang dan mengikut Anrez yang membolos.

Sedari tadi Verel, Hariz, dan Riza menatap dengan raut wajah bingung karena Anrez yang biasanya selalu nimbrung saat mereka berbicara kini banyak diam dan melamun terus-terusan.

"Rez Lo kenapa dah? Kalo ada masalah cerita aja sama kita-kita." Ujar Verel. Anrez hanya meliriknya sekilas setelah itu kembali menghisap rokoknya.

"Nggak ada."

"Kalo ada masalah cerita aja Rez, kali aja kita bisa bantu." Sahut Hariz. Anrez pun menghela nafas gausar.

Ini tentang Tiara." Balas Anrez seraya mematikan api rokoknya.

Verel pun tersenyum penuh arti. Ia menatap Anrez dengan pandangan menggoda."Oh jadi masalah cewek nih."

"HM."

"Kenapa?" Tanya Riza yang sedari tadi diam menyimak.

"Dia kayaknya nggak suka sama gue deh." Ujar Anrez dengan lesu.

"Pfttt hahaha...." Anrez langsung menatap tajam Verel dan Hariz yang tengah tertawa kencang.

"Duh seorang Anrez yang paling di gila-gilain oleh cewek. Galau cuma karena nggak di sukain sama satu cewek?! Anjir bukan sifat Lo banget si Rez." ujar Verel seraya masih tertawa geli.

"Ketampanan Lo kayaknya berkurang deh. Masa iya si Tiara nggak suka sama Lo?" Ejek Hariz.

"Bacot SEMPAK!' ujar Anrez menatap sengit Verel dan Hariz.

"Tinggal paksa aja apa susahnya!" Sahut Riza santai.

"Anjir lu kata apaan Za. Main maksa-maksa aja." Balas Anrez.

"Lo mau dia suka sama cowok lain dulu?"

"Nggak!" Jawab Anrez cepat.

"Ya udah paksa aja." Ujar Riza.

Anrez terdiam. Ia memang sempat terpikirkan rencana itu. Namun jika di pikir-pikir Tiara bukanlah perempuan yang ia takut Tiara semakin tak menyukai jika ia memaksa. Rumit sekali, kepala Anrez rasanya mau pecah jika begini. Tiara, Tiara, Tiara, Hanya itu yang selalu di pikirkan Anrez.

Anrez mendesah frustasi dan kembali menyalakan rokoknya. Hanya ini jalan satu-satunya agar ia tak stres lagi. Anrez juga masih mempunyai satu rencana lagi untuk mengikat dirinya dan Tiara. Anrez akan terus menjadikan Tiara miliknya sekalipun rencana itu akan membuat Tiara tertekan.

Persetan! Ia tidak peduli, intinya Tiara harus menjadi miliknya. Anrez mengubah raut wajahnya yang tadinya datar kini menyeringai dan tatapan mata yang sangat tajam bagaikan tatapan elang.

Waktunya bertindak, gue pastiin hanya gue yang berhak milikkin Lo, Ra.

                           ****

"Kok Lo bisa dihukum sama kak Anrez, Ra?"

Saat ini Tiara dan kedua sahabatnya sedang berada di dalam kelas. Kelas mereka saat ini sangat ribut di karenakan Bu Maya sedang menjemput anaknya yang masih TK. Bu Maya memang sudah mengasih mereka tugas. Namun sebagian para murid hanya acuh dan tidak mengerjakannya dan sebagian langsung mengerjakan tugasnya.

Tiara dan teman-temannya sedang duduk di lantai tanpa alas apapun. Mereka duduk di pojok belakang kelas, alasannya adalah supaya mereka bisa berleha-leha dan terhindar dari guru.

Tiara menoleh pada Naimma yang sedang asik menyemil makanan yang di belinya saat dikantin tadi.

"Gue telat lagi, jadi mau nggak mau gue harus manjat tembok belakang sekolah, Mana tinggi banget lagi, serem abis deh. Pas gue mau turun, gue nggak liat kalo ada kak Anrez di bawah ya jadi gue jatuh dan nindi dia deh." Naimma manggut-manggut, mengerti. Sedangkan Natasha ber-oh ria.

ANZARA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang