Anzara - 41

902 56 3
                                    

Siang ini Anggota Dragon sedang berkumpul di Markas. Verel, Hariz, Reno Juga ikut berkumpul. Riza? Ia sebentar lagi datang, itu masih katanya. Mereka sedang asik bercengkrama. Sesekali Verel mengeluarkan leluconnya.

Keadaan ini jauh dari kata hening. Mereka sungguh ribut dan tidak bisa diam.

"Eh kira-kira Anrez suprise-in apa ya ke Tiara?" Sahut Hariz.

Memang mereka Semua sudah tahu tentang Anrez yang mengajak Tiara ke Villanya. Bahkan tidak tanggung-tanggung, Anrez mengajak Tiara menginap walau hanya sehari saja.

"Pasti Anrez romantis deh! Tuh anak sekali bucin, ngeri juga." Sahut Reno.

"Banget, njir! Udah kayak perangko, kemana-mana selalu bedua." Balas Hariz.

"Udah Napa, Anrez Mulu yang Lo bahas. Iri ya nggak punya pacar yang bisa diajak ke Villa?" Sela Verel.

Bugh!

"Gue punya pacar ya! Jangankan ke Villa, ke Korea aja gue bisa. Gue modalin cewek gue juga anjip!" Ketus Hariz.

"Paling juga ntar putus, 'kan rata-rata cewek Lo pada Mandang duit doang."

"Mungkin, kalo gue bosen." Jawab Hariz dengan santai.

Reno geleng-geleng kepalanya.

BRAK!

"Eh anjing babi!" Latah Verel dan segera berdiri.

"Lo kenapa dah Za? Santai aja kali! Yang di dalam kaget semua anjir!" Sahut Reno seraya mengusap dadanya.

Riza hanya menatap mereka dengan raut wajah serius. Mereka mulai berdiri dan Menatap Riza penuh pertanyaan. Riza segera berjalan dan mengambil remote TV, setelah itu mengganti saluran TV itu ke sebuah berita.

Mereka semua mulai fokus pada TV, Melihat berita tersebut.

"Telah di temukan sebuah mayat di sebuah jalanan sepi. Di perkirakan mayat itu sudah mati selama dua hari lamanya. Seorang pemuda dengan insial A yang dibunuh secara keji dengan luka tusukan di leher dan bagian perut. Sampai saat ini pelaku pembunuhan masih belum ditemukan__"

"Lah urusannya sama kita apa?" Tanya Verel dengan bingung.

"Itu Angga bego!" Ujar Riza seraya mematikan TV.

Semua anggota Dragon terkejut bukan main! Verel melongo dan segera mengambil ponselnya.

"Anrez?!" Kita harus kabarin Anrez." Celetuk Verel.

"Nggak! Kita nggak usah ganggu mereka!" Sahut Riza dengan suara datar.

"Bego lah si anyink! Lo tau setelah ini siapa yang bakal dituduh? Dragon anjing! Anrez Berhak tau ini, dia ketua!" Bentak Verel.

Riza menggebrak meja dengan marah, "GUE TAU!"

"Kita harus gimana?" Sahut Reno dengan khawatir.

Hening. Mereka mulai saling bertatapan dan segera berlari keluar diikuti anggota Dragon. Mereka sudah tau apa yang akan dilakukan nantinya.

                          ****

Tidur Anrez mulai terusik saat sebuah matahari muncul dari celah-celah jendela. Ia meraba-raba sebelah ranjangnya berusaha mencari gadisnya. Menyadari jika tak ada seseorang pun disampingnya, Anrez segera membuka matanya dan bangun dari tidurnya.

Ia melirik jam nakas yang masih menunjukkan pukul 09.00. Tidak mungkin jika gadisnya kabur. Toh itu tidak akan terjadi.

Sedangkan saat ini Tiara tengah berada di dapur dengan memakai celemek dan berkutat dengan masakan didepannya. Ia memang berencana akan membuatkan Sarapan untuk Anrez. Walau hanya sebuah panceke.

ANZARA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang