Anzara - 7

1.8K 105 5
                                    

"Akang gendang, kalo saya bilang muter muter ya.... MUTER, MUTER, MUTER," Teriakan yang menggema dikelas XII MIPA 2, siapa lagi biang keroknya kalo bukan Verel dan Hariz.

Rusuh.

Kelas yang memang sering di juluki kelas bar-bar, bahkan sudah kena teguran dari kepala sekolah. Namun bukannya kapok akan teguran dari Kepala sekolah, kelas ini malah semakin ribut dan tak terutur. Farhan selaku ketua kelas disini pun sudah menyerah untuk menegur teman-temannya.

"Goyang slur!" Ucap Verel sembari meliuk-liuk badannya di  atas kursi.

"Yang ini aja, Rel!, Yang video satunya jelek! Lo salah Mulu, udah gue bilang maju ya maju bego!"

"Iye namanya juga lupa." Verel menyengir lebar.

Hariz memutar bola matanya, saat ini keduanya tengah memainkan aplikasi tik-tok yang tengah viral. Aksi keduanya ini membuat satu kelas heboh dan mulai rusuh.

"Permisi, babang ganteng mau nyanyi nih!" Teriak Hariz dengan tampang songongnya seraya memegang sapu.

Hariz? Ya! Dia kabur dari rumah sakit saat tengah malam hanya karena bosan. Benar-benar gila. Bahkan Anrez, Riza, dan Verel Sangat kaget saat tiba-tiba Hariz hadir di sekolah walaupun ia sedikit terlambat. Memang ia sudah pulih namun tetap saja Anrez dan yang lainnya masih sangat khawatir.

Bukanya makin waras, Hariz malah makin sarap. Baru saja ia pulih dari rumah sakit tapi ia sudah banyak bertingkah lagi bersama Verel. Beberapa kali "Anrez menegur mereka agar tidak terlalu banyak tingkah namun tak digubris oleh keduanya.

"Kala ku pandang kerlip bintang nan jauh di sana...." Nyanyi Hariz dengan suara sumbangannya.

"ASEK!" Sahut salah satu siswa kelas, bahkan mereka juga mulai ikutan berjoget.

"Sayup kudengar melodi cinta yang menggema..."

"Goyang mang!" Verel berjoget-joget sembari menutup matanya, menikmati lagu, matanya merem-melek membuat satu kelas tertawa ngakak.

"Terasa kembali gelora jiwa mudaku.... Karena tersentuh alunan lagu semerdu kopi dangdut!"

"KASIH NYARING!" Sambar salah satu murid dikeles.

"HARIZ_VEREL KALIAN BISA DIAM NGGAK SIH!" Bentak Nurul sang sekertaris yang galak.

"Jangan galak-galak dong cantik, sini Abang temenin," balas Hariz menggoda Nurul.

Sedangkan Anrez dan Riza hanya diam dan memainkan ponselnya. Hanya mereka berdua yang masih waras. Sesekali Anrez terkekeh kecil melihat kelakuan Absurd temannya.

"Itu yang didanai!" Semua murid langsung menoleh saat Verel berteriak dengan nada serius. Tak terkecuali Anrez dan Riza.

"TARIK SIS!"

"SEMONGKO! Sahut Hariz tak kalah lantang.

Semua murid pun langsung menatap kesal keduanya yang sedang bernyanyi dan berjoget. Sedangkan Riza menatap mereka dengan pandangan jengah.

Riza pun berdecak, "Untung waras." Gumamnya.

"BIAR SEMUA BERLALU PERGI DAN TAKKAN KEMBALI... ASEK ASEK JOSS!" Tanpa mereka sadari pak OJI_ Guru Fisika sudah menatap keduanya dengan tatapan garang.

"HARIZ DAN VEREL, NGAPAIN KAMU BERJOGET DI ATAS KURSI?!"

"Astaghfirullah ngagetin aja, pak."

Hariz dan Verel pun segera turun dari kursi dan duduk dengan manis. Dan keduanya pun spontan melihat ke arah semua teman temannya yang duduk seolah tidak punya kesalahan.

Teman kampret, umpat keduanya dalam hati.

"Siapa yang nyuruh kamu duduk? Sini berdiri di depan!" Bentak pak OJI.

ANZARA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang