Anzara - 43

821 53 4
                                    

"ABANG?" teriak seorang perempuan membuat Aska menoleh dan senyumannya langsung merekah begitu melihat sang Adik.

Dengan cepat Tiara langsung berlari dan menerjang tubuh Aska dengan pelukan. Aska membalasnya tak kalah erat, ia mengelus lembut rambut adik perempuan satu-satunya itu.

"Kangen banget." lirih Tiara.

"Abang juga kangen banget sama Ara, Gimana sekolahnya? Nggak ada yang ganggu kamu 'kan?" Tanya Aska seraya melepaskan pelukannya.

Tiara menggeleng dan Tersenyum manis, "Nggak ada masalah, aman-aman aja kok."

"Wah ada Kak Khansa juga. Yey ada temen begadang nih pasti." Sambung Tiara antusias dan segera memeluk Khansa.

Khansa tersenyum membalas pelukannya. Tiara melepaskan pelukannya dan menarik kedua tangan abangnya dan kakak iparnya. Orang tua Aska dan Tiara hanya geleng-geleng Kepalanya.

"Ara tadi habis buat kue loh.
Cobain ya!" Ucap Tiara sembari memamerkan kue buatannya.

Drrt drrt drrt

"Eh Ara mau angkat telepon dulu, cobain aja kuenya." Aska dan Khansa mengangguk.

Tiara segera beranjak sedikit lebih menjauh dan segera mengangkat telponnya. ia mengernyit ketika melihat nama kak Verel yang tertera di layar.

"Halo, kenapa kak?"

"Ra, ke rumah sakit sekarang!"

Perasaan Tiara mulai ga enak saat mendengar suara Verel yang sedikit tergesa-gesa.

"Emang yang sakit siapa kak?"

"Anrez! Buruan Ra Lo kesini!"

Sambungan terputus.

Tiara langsung berlari ke lantai 2, dimana adalah letak kamarnya . Ia mengambil asal, jaket dan kunci mobil yang tidak pernah ia pakai. Karena saat ini memang motornya sedang berada di bengkel.

"Loh Ra mau kemana?" Tanya sang Mama dengan bingung.

"Rumah sakit, Maaf Ara buru-buru mah. Nanti Ara bakal cerita kalo udah pulang." Setelah itu Tiara segera berlari menuju garasi.

Ia menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi dan tak peduli dengan para pengendara yang mengumpat. Ia menyalip semua kendaraan dengan perasaan yang khawatir.

Anrez sakit? Tidak mungkin. Jelas-jelas Anrez baik-baik saja saat sekolah. Tiara turus menghapalkan doa sepanjang perjalanan, ia berharap Anrez baik-baik saja.

Sesampainya di rumah sakit, Tiara segera turun dan berlari dengan tergesa-gesa. Ia menghentikan langkah suster yang sedang berjalan.

"Mba, ada pasien bernama Anrez?" Tanya Tiara.

Suster itu nampak bingung, "Eum. Maaf mba saya nggak tau."

Tiara merutuki dirinya sendiri yang lupa menanyai Anrez berada di ruang mana. "Shit!"

"RA!"

Tiara menoleh dengan cepat dan ia langsung berlari mengikuti langkah Natasha. Entah ia juga kak tahu mengapa Natasha berada di sini. Mungkin saja Natasha karena di ajak Riza.

Brak!

"Eh tayi-tayi!"

"Eh Anjing!"

Latah Verel dan Hariz. Mereka mengelus dadanya. "Hadeh Ra, santuy Napa."

"Ngagetin tau!" Sahut Verel.

Tiara tak peduli dan malah menatap Anrez yang tengah duduk di atas ranjang dan Tersenyum tipis menatapnya.

ANZARA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang