Anzara - 35

909 60 3
                                    

Disebuah rumah sakit di daerah kota Bandung. Ruangan itu hanya diselimuti dengan keheningan, tidak ada suara satu kata yang keluar dari mereka. Mereka masih senantiasa menuggu Reno dan Tiara yang tengah berbicara. Entah berapa lama, mereka sudah menghabiskan waktu di luar. Anrez mulai mengerti keadaan saat ini.

Dan memilih diam dan menunggu penjelasan mereka nanti tentang Gebby.

Cklek!

Mereka menoleh saat sebuah pintu terbuka dan menampilkan Tiara. Dibelakangnya terdapat Reno yang memasang wajah biasa-biasa saja.

Tiara menghampiri Natasha dan Naimma. Setelah itu ia nampak membisikkan sesuatu, entah apa yang dibisikkannya sampai membuat Natasha dan Naimma terkejut namun setelah itu ia mengangguk saja.

"Ekhem!" Deheman keras dari Reno membuat mereka mengalihkan pandangannya.

Reno menghela nafas, "Gue rasa ini saatnya untuk jelasin ke kalian.

Mereka hanya diam seolah menunggu Reno selanjutnya akan berkata apa.

"Gebby itu pacar gue."

"WHAT?!"

"DEMI APA? SEJAK KAPAN?!"

"Diam dulu njir! Ren, lanjutin." Celetuk Anrez.

Reno mengangguk, "Gue pacaran sama dia sejak kelas sepuluh. Dia anak SMA GANESHA. Sejak saat gue pacaran sama Gebby, gue jadi dekat sama Sahabatnya, Tiara, Natasha, dan Naimma.
Gue backstreet sama dia karena Gebby yang minta. Sampe akhirnya Riza Tau semuanya dan akhirnya Gue selalu ngajak dia setiap mau ketemuan sama Gebby." Reno tertawa kecil saat mengingat itu. Ia memejamkan matanya sejenak.

"Untuk waktu yang lama gue nyimpan Rahasia ini sama Riza dari kalian, gue sempat pengen kasih tau tapi gue takut. Lo tau 'kan? Saat itu jaman dimana Dragon sama SMA GANESHA masih dalam kondisi musuhan. Gue nggak mau buat Dragon kecewa dengan pacaran sama anak siswi Ganesha, beberapa bulan kemudian. Kita mulai dalam keadaan baik-baik saja, Dragon dan Ganesha sudah damai.." Reno terdiam sejenak lalu mengadakan wajahnya, seperti menerawang ingatannya saat dulu.

"Gue janji Sam Riza bakal kasih tau rahasia ini setelah damai. Tapi terlambat karena kejadian itu." Lirih Reno diakhir kalimatnya.

"Ren, biar gue aja yang lanjutin." Sahut Tiara. Reno hanya mengangguk dengan wajah yang mulai menunduk.

"Saat itu hari udah malam banget. Gue nggak tau kenapa, tiba-tiba aja Gebby nelpon gue termasuk Natasha sama Naimma. Dia nyuruh kita untuk nemenin dia ke apartemennya Reno. Karena itu juga udah malam banget, jadi kita temenin Gebby ke apartemen Reno." Tanpa sadar kini air mata Tiara Mulai menetes. Ia segera menyeka dan berusaha tersenyum memaksa, "kita nggak tau mereka berdua punya masalah besar banget. Kita udah coba nengahin mereka tapi dengan gilanya, Reno marah dan berakhir main tangan sama Gebby. Saat itu juga Gebby langsung lari dan ninggalin kita."

Tiara terisak hebat. Ia meremas tangan Anrez tanpa sadar. Anrez yang mengerti pun langsung mengelus punggung Tiara.

Natasha berdehem dan menyeka kedua air matanya, "saat paginya gue dikabarin Sam Tiara kalo Gebby meninggal. Mayatnya ditemuin terbakar di dalam sebuah mobil. Gue nggak percaya. Namun saat mayatnya mau diidentifikasi, polisi bilang udah nggak memungkinkan karena wajahnya hangus terbakar. Cuma satu bukti yang bisa kita tau kalo itu Gebby, kalung dari Reno polisi punya itu."

"Jadi itu yang buat Lo pergi ke luar negeri saat kenaikan kelas dua belas?" Tanya Verel.

Reno mengangguk, "gue cuma perlu nenangin diri aja. Gue ngerasa bersalah banget. Gebby mati karena gue. Rasanya gue nggak bisa percaya kalo Gebby satu-satunya cewek yang gue cintai ninggalin gue secepatnya.

ANZARA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang