Anzara - 47

813 53 5
                                    

Seorang Pria yang kini tengah berada disebuah hutan lebat dengan memegang sebuah pisau yang sudah berlumur dengan darah. Entah berapa banyak korban yang sudah ia bunuh. Namun tenang, ia hanya membunuh orang yang bersalah dan penjahat.

"Za, Gimana situasi di Dragon?" Tanya pria itu.

"Gue bukan mata-mata Lo," jawab Riza dengan santai.

"Gue tau. Cuma nanya situasi di Dragon kayak gimana."

"Biasa aja, Alenzo belum bergerak sama sekali. Entah apa yang direncanakan dia."

Pria itu terkekeh dan mengambil pisau yang sudah berlumur dengan darah. "Beresin!"
titahnya ke salah satu anggotanya.

Tak lama satu anggota Alaskar datang dengan tergesa-gesa, "Bos, Gebby memaksa ingin bertemu dengan Riza,"

"Gebby?" Gumam Riza. Lantas, ia menoleh pada pria yang berada disebelahnya dengan bingung.

"Maksud Lo apaan, njing?!"

Riza menatap tajam Pria disampingnya.

Pria itu hanya memasang raut wajah datar dan segera mengibaskan tangannya menyuruh anggotanya untuk pergi.

"GEBBY MASIH HIDUP?!" Bentak Riza seraya menarik kerah Jaket Pria itu.

"Ini cara Lo hormat sama bos?"

"Lo bukan bos gue setan!"

Pria itu terkekeh, "Gue tau."

"JAWAB PERTANYAAN GUE SIALAN!"

"LEPASIN TANGAN LO DARI GUE!" Bentak pria itu. Riza segera melepaskan cengkeramannya dikerah Pria itu.

Ia masih menatap pria itu dengan kesal, "Jelasin!"

"Gebby masih hidup, gue yang sembunyiin." Jawaban singkat dan terbilang santai membuat Riza murka.

Bugh!

"Sialan! Jadi Lo yang memanipulasi kematian Gebby?!"

"Gue terpaksa!"

Dengan segera Riza langsung berlari masuk ke dalam sebuah Markas. Ia tercengang begitu melihat Gebby sedang duduk di sebuah sofa. Gebby masih hidup!

Riza tidak pernah tahu itu.
Setiap ia kumpul dengan Alaskar, ia tak pernah tahu jika ada Gebby. Jadi selama ini dia lah yang menyembunyikan Gebby. Riza tak pernah menyangka.

"Gebby." lirih Riza.

Gebby menoleh, dengan segera berlari dan tanpa babibu ia langsung memeluk erat tubuh Riza. Gebby menangis, ia tahu jika Riza selalu berada di sini. Namun setiap kali, ia selalu disembunyikan oleh pria sialan yang menyembunyikannya.

"Za, kangen."

"Geb, ini Lo 'kan? Sahabat gue masih hidup?" Tanya Riza seraya Melepaskan pelukannya.

Gebby mengangguk, "Za, gue benci dia! Bawa gue pulang! Gue pengen ketemu Nyokap gue, pengen ketemu Ara sama yang lain. Gue kangen---"

"Sst! Gue pasti bawa Lo pulang! Gue janji, tapi nggak sekarang."

"Gue mau pulang sekarang plis! Gue capek dikurung gini." Ujar Gebby dengan lirih.

Riza mengusap bahu Gebby, "Geb situasi sekarang lagi Nggak baik. Lo nggak bisa keluar sekarang, tapi gue janji bakal bawa Lo pulang. Oke?"

Gebby dengan cepat mengangguk dan menyeka kedua air matanya. Ia tak menyangka akan bertemu dengan Riza sahabatnya setelah sekian lama.

"Udah dramanya?" Sontak Gebby dan Riza langsung menoleh ke arah sebuah pintu.

Riza mendelik, "berapa banyak rahasia yang Lo sembunyiin dari kita hah?!"

ANZARA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang