Anzara - 37

817 62 10
                                    

Saat ini Tiara tengah berada di parkiran sebuah cafe. Ia memakai masker hitam dan pakaian serba hitam. Persis seperti penguntit bukan? Namun Tiara tidak peduli, ia melakukan ini demi bertemu dengan Gerald.

Demi tak terlihat atau ketahuan oleh Anrez. Tiara sampai berjalan mengendap-endap. Dia sudah ijin tadi dengan Anrez, dengan alasan jika dia ada dirumah Naimma dan lagi-lagi Anrez percaya.

"Lo ngapain pak__ Hmpptt!" Mulut Gerald langsung dibekap oleh Tiara.

"Sssttt! Ntar ada mata-mata kak Anrez gimana?" Bisik Tiara.

Gerald segera menepis tangan Tiara, "Nggak akan! Lebay amat neng."

"Bisa aja kali." Dengus e seraya membuka maskernya dan topi yang menutupi kepalanya.

"Oke, jadi ngapalin Lo ajak ketemuan?" Tanya Tiara.

"Lah yang ngajak siapa oon?!" Sewot Gerald. Tiara tertawa kecil dan segera menyeruput minumannya.

"Lo kemarin diundang Papa?" Tanya Tiara.

"Iya, walau pada akhirnya gue harus ngumpet-ngumpet." Jawab Gerald dengan raut wajah kesal.

"Sebenarnya bukan itu 'kan yang mau Lo omongin?" Sahut Gerald.

Tiara menatap Gerald dengan heran, "Lah kok Lo tau? Cenayang ya?"

"Ketebak dari muka Lo."

Tiara mendelik, "Oke. kok Lo bisa tau kalo gue diculik?"

Gerald tertawa remeh, "Ya jelas lah! Tiap pagi aja gue selalu ngikutin lo."

"Oh, tapi Papa nggak tau 'kan?"

"Nggak, bisa-bisa di mutilasi gue, kalo tau Lo diculik." Jawab Garald.

Tiara tak membalasnya, melainkan menatap pintu cafe yang berdecit terbuka menampilkan sosok pria dengan wajah marahnya. "Ger, ada kak Anrez." Cicit Tiara.

Gerald membelakkan matanya, "Ra, panggil gue Andrean. Jangan pernah sebut Gerald!" Titah Gerald.

Tiara mengangguk dengan cepat, "Ger, lari aja gih!"

"Ngapain bego?!"

Bugh!

"Gue udah peringatin Lo untuk jauhin cewek gue anjing!" Bentak Anrez penuh penekanan.

Tiara menatap ke belakang yang memperlihatkan banyaknya anggota Dragon yang berjejer dan menonton kejadian ini. Bahkan mereka semua memakai jaket kebanggan Dragon.

Bugh!

"Bawa nih orang!"

"JANGAN!" Bentak Tiara. Ia berlari dan segera merentangkan kedua tangannya, melindungi Gerald.

"JANGAN PERNAH SENTUH KAK ANDREAN SEDIKIT PUN!" Teriak Tiara.

Pengunjung cafe pun udah berbondong-bondong keluar sejak Kedatangan Dragon. Benar-benar menyeramkan, pikir mereka.

"Ara minggir sebelum aku nyakitin kamu!" Peringat Anrez penuh penekanan.

"Nggak akan sebelum kamu pergi dan bawa teman-teman kamu pergi balik ke markas!" Balas Tiara juga penuh penekanan.

Gerald melotot kaget, "Ra, Lo malah memperkeruh anjir." Bisik Gerald.

Anrez terkekeh sinis, "bawa cowok sialan itu pergi!" Perintah Anrez.

"AKU BILANG JANGAN SENTUH-AKHH!" Tiara benar-benar terkejut saat Anrez mencengkeram tanganya dengan kasar. Ia terus memberontak dan melepaskan cengkeraman Anrez.

Namun Anrez malah semakin mencengramnya, ia menarik tangan Tiara menuju parkiran dan samar-samar ia melihat Gerald yang dibawa paksa oleh beberapa anggota Dragon. Sungguh malang nasib Gerald.

ANZARA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang