Anzara - 31

944 68 4
                                    

Tidur Tiara terusik saat merasa ada sebuah tangan kekar yang memeluknya. Tiara mengerjapkan matanya dan segera melepaskan lilitan tangan kekar yang ada di pinggangnya. Ia sudah tau itu tangan siapa. Tanpa berkata lagi Tiara segera beranjak bangun.

Tiara Merasa Sangat lapar dan haus. Ia ke dapur dan mengambil beberapa cemilan dan dan minuman soda. Setelah itu ia melangkah menuju ke ruang TV, menyalakan TV lalu mulai mencari Film untuk ditonton.

Bunyi bel apartemen Anrez, membuat Tiara mengernyit, ia segera berdiri dan membuka pintu utama.

"ARA!"

Bugh!

"Anjim pantat gue sakit bego!" Umpat Tiara. Ia segera melepaskan pelukan Naimma dan Natasha.

"Lo bedua ngapain ke sini?!"
Sentak Tiara. Naimma dan Natasha menyengir lebar.

"Kita khawatir sama Lo, ya jadi Kita ke sini." Balas Naimma.

"Kok bisa tau apartemen kak Anrez?" Tanya Tiara seraya memicingkan matanya.

"Dari gue." Sahut Verel dengan muka kesalnya. "Nih dua curut ganggu Mulu anjim! Datang ke markas Dragon pake teriak-teriak lagi." Lanjutnya seraya menyelonong masuk diikuti Hariz, Reno dan Riza.

Tiara geleng-geleng kepalanya, "ayo masuk!"

"Ra?" Tiara mengernyit heran.

"Apaan?" Tanya Tiara seraya menutup pintu apartemen.

"Kita udah tau tentang si Andrean. Lo di apain aja sama kak Anrez?" Bisik Natasha dengan khawatir.

Tiara tersenyum paksa, "Nggak di apain-apain. Cuma di bentak doang, lagian gue juga udah kenal kali."

"Sabar ya. Kita selalu dukung Lo kok." Sela Naimma. Tiara hanya mengangguk dan berjalan melangkah ke ruang TV.

"Pada mau minum apa? Biar gue buatin." Tawar Tiara.

"Buatin es jeruk ya Bu bos." Pinta Verel.

"Gue ngikut Verel aja." Sahut Hariz.

"Ye Lo ngikut-ngikut Mulu Lo." Timpal Verel. Hariz hanya mendelik dan kembali fokus pada ponselnya.

"Kak Reno sama Kak Riza?" tanya Tiara.

"Sprite ada nggak?" Tanya Reno. Tiara nampak berpikir sejenak.

"Ada kok. Kak Riza nggak?"

"Nggak."

Tiara mengangguk dan segera berjalan ke dapur diikuti Naimma dan Natasha. Namun baru ditengah jalan, suara Riza kembali mengintrupsi, membuat langkah ketiganya terhenti.

"Sha sini!" Titah Riza tegas dengan wajah datar.

"Bentar aku bantu Ara sama Naimma dulu."

"Sini!" Natasha mendengus kasar.

"Sana Sha, gue bisa kok sama Naimma." Ujar Tiara. Natasha menatap tak enak dan setelah itu mengangguk pasrah.

Tak lama kemudian Tiara dan Naimma datang dengan membawa nampan berisi minuman dan cemilan.

"Ra, Anrez mana?" Tanya Reno.

"Tidur."

"Oh. Tumben tuh anak tidur, biasanya juga game mulu."

Tiara mengedikkan bahunya.

"Lo tau nggak, Ra? Dulu tuh, Anrez paling nggak suka kalo ada yang datang ke apartemennya. Gue juga bingung awalnya kenapa, kayak ada barang berharga aja gitu disini."

"Serius?"

"Iya, Ra! Kalo nggak salah, dulu tuh Anrez suka bawa cew__"

Bugh!

ANZARA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang