Anzara - 3

2.8K 149 4
                                    

Terlihat seorang gadis yang berdiri dengan gelisah sembari menengok ke kanan dan ke kiri menatap jalanan yang sudah mulai sepi, para murid yang ada didepan gerbang pun sudah mulai pada pulang dan hanya tersisa beberapa anak yang ikut ekskul.

"Ih pak Dani kemana sih?!"
Gerutu Tiara seraya mengadahkan kepalanya, melihat langit yang mulai gelap.

Tiara berdecak." Perasaan masih jam segini kok udah gelap ya..."
Ucap Tiara, lagi.

"Udah batre lowbet, nggak di jemput-jemput, mau hujan lagi, malang kali nasib gue."

DUAR!

Bunyi petir pun membuat Tiara kaget dan tanpa sadar ia memeluk orang yang ada di sampingnya. Entah sudah berapa lama cowok itu berdiri di samping Tiara dan mendengar semua ocehan Tiara.

"Betah banget meluknya." Celetuk seorang pria yang membuat Tiara membelakkan matanya dan langsung melepaskan pelukannya.

"Eh maaf kak, refleks." Tiara menjauhkan dirinya dari Pria yang berstatus sebagai kakak kelasnya.

"Nggak papah, santai aja."

Cukup lama keadaan hening, akhirnya Tiara mulai memberanikan diri untuk berbicara, "kak Anrez ngapain di sini?" Tanya Tiara.

Anrez menaikkan sebelah alisnya, "Berteduh lah."

Tiara pun menepuk keningnya pelan, "iya juga bego banget sih gue." Ucap Tiara.

Lama mereka menunggu hujan reda. Tidak ada lagi yang mau memulai pembicaraan, sama-sama gengsi tentunya. Tiara yang terus memeluk tubuhnya yang dingin dan mengusap tangannya guna menghilangkan rasa dingin ditubuhnya. Anrez terus menatap Tiara tanpa di sadari oleh  sang empu. Sebenarnya Anrez sangat tidak tega melihat Tiara yang terlihat kedinginan, namun untuk menawari jaket aja ia terlalu gengsi.

"Pulang bareng?" Tawar Anrez sembari menatap Tiara.

"Nggak usah kak." Ucap Tiara tak enak.

"Udah mau Maghrib, yakin nggak mau?"

Tiara pun memikirkan lagi tawaran Anrez. Ia merasa tak enak pada Anrez namun di sisi lain ia belum juga dijemput oleh supirnya. Tiara pun menghembuskan nafas berat, Tiara menoleh ke Anrez yang sedang menatapnya, menunggu jawaban darinya.

"Eum... Ya udah kak, Ayo."

Senyum tipis tercetak dibibir Anrez. Tiara tertegun melihat senyuman Anrez.

"Ayo keburu makin deras," ucap Anrez seraya melepaskan jaket DRAGON, jaket kebanggannya.

Anrez pun langsung menyodorkan sebuah jaket kepadanya, Tiara hanya diam dengan tatapan bingungnya, bingung mengapa Anrez melepaskan jaketnya dan memberikannya pada dirinya.

"Seragam Lo nembus," ucap Anrez berkata santai.

Spontan ia langsung menutupi dadanya kedua tangannya. Ia menatap Anrez dengan tatapan garangnya dan mengambil jaket yang disodorkan Anrez. Ia sampai tak sadar jika bajunya sempat terkena rintikan hujan.

"Buruan!"

"Iya sabar kak."

Setelah memakainya mereka berdua pun langsung menerobos derasnya hujan yang sedikit reda sembari berlari kecil.

"Nih pake helm."

Tiara pun langsung mengambil helm Tersebut dan menaiki motor Anrez dengan memegang bahu Anrez. Namun Anrez tak kunjung jalan juga.

"Kak buruan." Teriak Tiara dengan sedikit mencodongkan badannya.

"Pegangan dulu, gue ngebut."

Tiara pun langsung mengangguk, tak ingin berlama-lama dibawah derasnya hujan. Ia sebenarnya sedikit ragu untuk memeluk Anrez, Namun karna keadaan sedang hujan ia pun menurut saja.

ANZARA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang