Anzara - 25

1K 60 10
                                    

Flashback On

Tiara terbangun dari tidurnya, ia membelakkan matanya saat melihat hari yang hampir malam. Tiara berdiri dan langsung memperbaiki letak celananya yang sedikit basah, lalu mencari ponselnya yang sempat ia taro disekitar tempat ia tidur. Setelah mendapatkannya, ia langsung menyimpan ponselnya.

Tiara segera keluar dari hutan-hutan itu dan tak lupa ia menutup kepalanya menggunakan tudung Hoodie Tersebut. Setelah melihat motornya yang masih terparkir disitu, ia segera menaiki motornya sembari memakai helmnya.

Selama di perjalanan Tiara menyadari jika ada seseorang yang mengikutinya. Ia sengaja memberhentikan motornya di depan gang-gang kecil. Ia membuka helmnya dan segera turun dari motornya.

"Sha ngapain ngikutin gue?" Tanya Tiara begitu melihat Natasha yang turun dari motornya.

"Ini apa? Sejak kapan Lo naik motor lagi? Jangan bilang Lo ngelakuin itu lagi, Ra?" Tanya Natasha dengan bertubi-tubi.

Tiara menghela nafas, "Gue cuma nenangin diri, Sha. Tapi kok Lo bisa tau gue di situ?" Tanyanya seraya memicingkan matanya.

Natasha langsung gelagapan, "G-gue emang ada feeling aja, makanya ke situ. " Ujarnya.

"Lo sering ke sana 'kan? Rumah pohonnya terlihat bersih, padahal bertahun-tahun kita nggak ada disana. Tapi ngeliat Lo datang tadi, gue ngerti. Lo mau cari tau sesuatu disana, 'kan?"

"Gue masih nganggap kematiannya Nggak wajar." Ucap Natasha. Bibir Tiara mengatup seketika. Ini ucapan yang sangat Tiara ingin hindari.

"Ini nggak cuma gue, Lo juga pasti ngerasain itu. Hari dimana dia mati, itu aneh. " Tiara Kembali diam. Natasha terkekeh kecil dengan tatapan sendu.

"Sha, itu cuma masa lalu. Please kita harus ikhlasin dia. Bukan cuma Lo yang ngerasa kehilangan tap____"

"TAPI LO NGGAK PERNAH NGERASAIN APA YANG GUE RASAIN, RA!" Nafas Natasha terngah-engah sehabis membentak Tiara.

"TAPI LO NGGAK BOLEH GINI, SHA! LO PIKIR DENGAN LO CARI TAU KEMATIANNYA BISA BUAT DIA HIDUP?! NGGAK SHA NGGAK!" Tangis Natasha kembali pecah. Untungnya keadaan di sini sangat sepi, tidak ada yang mendengar percakapan keduanya.

"Sha.." lirih Tiara. Ia segera memeluk sang Sahabat dan langsung di balas oleh Natasha.

"Maaf Sha, gue seharusnya nggak bahas ini. Maafin gue." Sesal Tiara.

Selama 5 menit mereka saling berpelukan. Sampai akhirnya Natasha melepaskannya. Ia menyeka kedua air mata yang jatuh di pipinya.

"Gue yang harus minta maaf karena gungkit ini lagi. Ayo pulang! Udah mau malam." Seru Natasha setelah itu Tiara mengangguk.

Mereka sama-sama menaiki motor mereka dan tidak lupa memakai helm. Mereka membawa motor dengan kecepatan normal. Namun Tiara mengernyit bingung ketika melirik dari pantulan kaca motornya, terdapat motor-motor yang sepertinya mengikutinya dari tadi.

Flashback Off

"Anrez..." Cicit Tiara.

"Kamu darimana? Kenapa nggak ngabarin aku?" Tanya Anrez bertubi-tubi. Ia menatap datar Tiara.

"A-aku habis dari rumah Natasha, ya rumah Natasha kok." Jawab Tiara cepat.

"BOHONG!" Bentak Anrez dengan keras. Verel, Hariz, dan Reno langsung kalang kabut. Mereka turun dari motor untuk menghampiri Anrez dan Tiara.

"Rez, jangan gitu, kasian itu Tiara." Sahut Verel.

"Bukan urusan Lo? Suruh anak-anak balik, bawa motor Tiara ke rumahnya."

ANZARA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang