Anzara - 22

1K 68 6
                                    

Setelah kepergian Tiara dan Naimma. Natasha duduk di bangku panjang yang memang di sediakan untuk taman belakang sekolah.  Ia duduk tepat di samping Riza. Natasha menoleh menatap Riza yang juga menatapnya datar namun terlihat tajam.

"Kenapa?" Tanya Natasha, memecahkan keheningan.

Riza terkekeh, "kamu nggak tau kesalahan kamu apa?" Tangannya terulur mengusap rambut Natasha.

Natasha mengernyit bingung. Sepertinya hari ini ia tidak melakukan kesalahan fatal. "Emang salah aku apa?"

"Bego!" Desis Riza.

Natasha menghelat Nafas, ia sangat terbiasa dengan kata-kata Riza yang kasar. Bukan hanya bego saja, Riza sering kali memarahinya dengan kata yang sangat tidak pantas untuk di katakan kepada perempuan. Misalnya murahan, genit, centil dan lainnya.

"Aku nggak ada buat kesalahan apapun hari ini." Ujar Natasha.

Riza Menggeram, dicengkeramnya bahu Natasha Dengan kuat. "Lo lupa kejadian di kantin?! Kenapa dia seolah takut Lo marah?!" Kalian punya hubungan?!"

Lagi-lagi Natasha sudah terbiasa. Ia hanya menatap santai Riza, "kamu nggak perlu tau?"

"AKU PACAR KAMU NATASHA! AKU BERHAK TAU HUBUNGAN KAMU SAMA RENO!" Bentak Riza. Natasha menghempas tangan Riza yang mengcengram kedua bahunya.

"Aku sama sekali nggak ada hubungan sama Reno." Sentak Natasha Dengan kesal.

"Ini nggak sekali atau dua kali, Natasha! Dari dulu kamu selalu begini di depan Reno! Kalian berdua seperti nyembunyiin sesuatu? Iya kan? Jawab!" Natasha skak.

Semua yang di katakan Riza memang benar. Ia memang mempunyai masa lalu dengan Reno yang sangat rumit. Ia mengingat itu dengan jelas, namun ia sama sekali tidak bisa menceritakannya pada siapapun.

Tanpa berkata apapun Natasha segera berdiri dan beranjak pergi. Ia tidak ingin membalas kembali masa lalunya. Ia menyaksikan bagaimana kehancuran Natasha dan Reno, hanya saja Riza tidak begitu mengetahui rahasia penting yang disembunyikan keduanya.

Riza menghela nafas gausar.
Ia sangat mengerti bagaimana sensitif kekasihnya itu jika berkaitan dengan masa lalu. Bukan hanya Natasha, Riza juga sangat hancur saat itu, Hancur melihat orang yang di sayang Natasha pergi. Hancur melihat Natasha yang sangat terpukul akibat masa lalunya. Namun bagaimana pun, Riza harus melupakan masa lalu itu. Ia tidak bisa menjalani hidup dengan bayang-bayang masa lalu.

Riza mengambil rokok dari saku celananya dan juga pematik api, dinyalakan api itu lalu disulutkannya pada ujung batang rokok lalu menghisapnya. Hanya rokok yang selalu ia butuhkan jika dilanda masalah. Ia bukan pencandu rokok. Candunya hanya pada gadisnya, ia begitu candu dengan Natasha sampai melupakan segala hal tentang hidupnya. Ia berjanji tidak akan melepaskan Natasha selamanya. Bahkan sampai maut memisahkan mereka.

                         ****

"Ara!"

Tiara tersentak kaget dan segera menghadap belakang. Di lihatnya Anrez yang sedang berjalan diikuti ketiga temannya. Saat ini ia tengah berada di koridor sekolah. Sehabis meninggalkan Natasha dan Riza, Tiara tidak masuk ke kelas malainkan ke toilet dahulu.

"Eh Lo di panggil tuh, gue ke kelas ya." Ucap Naimma. Namun Tiara langsung menahan tangan Naimma.

"Temenin gue ya, bentar aja kok." Naimma mendengus dan setelah itu mengangguk.

"Hai Bu bos! Cantik pisan atuh kayak bidadari jatuh dari surga deh...." Goda Verel seraya tersenyum manis.

Tiara tersenyum kecil. Makasih kak."

ANZARA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang