9. MENGUTAMAKAN SEMPURNA

1.1K 470 269
                                    

Ramaikan di setiap paragrafnya yuk.

Happy Reading

Mobil Graziel memasuki pagar rumahnya dan memarkirkan mobilnya di garasi.

Matanya melihat ada sebuah mobil yang tak asing menurutnya, perempuan itu memutuskan segera keluar dari mobil untuk mengechek apakah benar dugaannya dan ternyata benar, ini adalah mobil Gisya, Mamanya.

Graziel menghela nafas panjang, ia sudah lelah di sekolah, apakah sekarang harus mendengarkan nasihat Mamanya yang hanya tentang kesempurnaan dalam hal apapun. Ckk, rasanya lelah.

Sebenarnya senang Mamanya pulang, setelah hampir satu bulan meninggalkannya karena pekerjaan di luar negeri.

Ia melangkah masuk namun langkahnya terhenti saat sosok yang sangat Graziel sayangi, berada disoffa sambil memejamkan mata dengan tangan yang memijit pangkal hidung pertanda beliau sedang banyak pikiran.

Graziel tahu jika saat ini Mamanya sedang banyak pikiran, jadi perempuan itu tidak berniat menyapa dan lebih memilih melanjutkan langkah menuju kamarnya, namun langkahnya kembali terhenti.

"Kemari." titah Gisya penuh penekanan.

Graziel menghela nafas, lalu berjalan mendekati Gisya.

"Kalo Mama pulang hanya untuk membahas tentang kesempurnaan, besok lagi Maa, sekarang Ziell capek..," sahut Graziel.

Plakk!

Graziel memegang pipi sebelah kirinya, ia merasakan perih akibat tamparan yang dilayangkan oleh Gisya.

Graziel menatap Gisya dengan mata berkaca-kaca, "Salah Ziell apa Maa? " lirih Graziel suaranya terdengar bergetar.

"Ziell tanya salah Ziell apa? KENAPA ZIELL TIDAK MENDAFTAR OLIMPIADE INTERNASIONAL?!" bentak Gisya sambil melemparkan berkas-berkas yang berisi persyaratan untuk mendaftar olimpiade tepat diwajah Graziel.

Graziel memang tidak mengumpulkan berkas-berkas tersebut, pasalnya di sekolah Graziel juga ditunjuk untuk mewakili sekolahnya diolimpiade antar sekolah seJakarta.

"Ziell bukannya gak mau mendaftar Maa, Tapi Ziell...," Ucapan Graziel terpotong.

"TAPI APA HAHH! ZIELL SUDAH CAPEKK IKUT OLIMPIADE SEPERTI INII?" bentak Gisya.

"Ziell gak pernah bilang capek kok Maa, tapi setidaknya Mama memberikan Ziell kesempatan untuk Ziell menata masa depan sendiri, Mama cukup mendukung keputusan Ziell kelak,"

Graziel mengeluarkan segala keganjalan dihatinya, tak terasa air matanya mengalir begitu saja tanpa dikomando.

"MAMA LAKUIN INI SEMUA UNTUK ZIELL AGAR KAMU DAPAT MENGGANTIKAN POSISI PAPA SUATU SAAT NANTI!" bentak Gisya penuh amarah.

"Udahh berapa kali sih, Maa. Ziell bilang kalo Ziell pengen jadi Dokter bukan pengusaha atau pembisnis kaya Papa," Ucap Graziel pelan.

Sebenarnya ia takut dengan Mamanya jika sudah marah seperti in, tapi ia juga punya hak untuk masa depannya.

"Dokter... Terus yang kamu Inginkan, memangnya apa yang bisa dibanggakan dengan profesi itu?" ujar Gisya dengan smirk yang terlihat sangat menakutkan

SAGAZIELL [ Selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang