Ramaikan disetiap paragrafnya yuk
Jika ada typo, kritik, saran boleh spill ya yang baik.
Happy Reading
Bell berbunyi nyaring, pertanda jam istirahat telah berakhir, namun Graziel enggan untuk masuk kelas, ia masih ingin berlama-lama disini.
Ponselnya berbunyi, tanda ada pesan masuk.
• RESYAYANG😈💋 •
• Laa, lo tetep disana ya. Gue susul.
• Kls kita free, Bu Dera gak masuk.
Setelah membaca pesan itu, Graziel kembali memasukan ponselnya ke dalam saku bajunya.
Setelah beberapa menit bergelut dengan fikirannya, Graziel dikejutkan dengan kehadiran Resya yang tiba-tiba duduk disampingnya.
Resya menepuk bahu Graziel beberapa kali, sebelum Graziel tersadar dari lamunannya.
"Ngelamun mulu! Punya utang, lo!" ngegas Resya.
Graziel berdecak kesal.
"Ganggu." cetus Graziel.
"Lagi ada masalah sama Saga?" tanya Resya, biasanya setelah Resya bertanya seperti ini. Graziel pasti akan menceritakan semua yang sedang terjadi padanya.
Graziel menoleh ke samping. Tangannya merogoh mengambil ponselnya, ia membuka layar kunci dan menyodorkan ponselnya pada Resya yang dimana layar ponsel itu memperlihatkan dua orang yang sedang berpelukan.
Resya bukan orang bodoh, ia jelas tahu kalau dua orang itu adalah Sagara dan Kenzia. "Dapet foto ini darimana?!" tanya Resya dengan nada tinggi.
Graziel bungkam.
Wajah Resya menahan kesal. "Budek ya, sampe gak jawab pertanyaan gue!" ngegas Resya.
"Gue dapat foto ini dari Vanya." ujar Graziel.
"Vanya siapa?" tanya Resya.
"Vanya. Teman sekelas Saga," jelas Graziel.
Resya tampak sedang mengingat, apakah ada yang bernama Vanya di kelas 11 Mipa 3.
"Ziell tahu kalau ada nama Vanya di kelas Mipa3?" tanya Resya.
Graziel menggeleng lemah. "Nggak..," cicitnya.
Sumpah rasanya Resya ingin mengeluarkan kata-kata kasar pada sahabatnya ini.
Resya menghela nafas panjang. "Bentar." kata Resya, ia menelpon seseorang.
"Sayang mau nanya dong," sahut Resya dengan nada bicara yang tidak seperti saat gadis itu berbicara dengan Graziel.
"......"
"Dikelas kamu ada yang namanya Vanya gak ya?" tanya Resya.
"......"
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGAZIELL [ Selesai ]
Teen FictionMenghargai sebuah hadir, tanpa membenci suatu kepergian.