2. MENGENAL LEBIH JAUH

2.4K 637 1.3K
                                    

Sagaziell up lagi ya, walaupun cerita ini baru ada beberapa orang yang baca. Tapi aku seneng banget padahal awalnya kek cuma mau nyalurin hobi aja.

Ramaikan setiap paragrafnya yukk.

Happy Reading

"Pertemuan itu memberikan banyak kesan, tergantung kemana kita membawanya, namun tak sedikit yang memberikan kebahagiaan, dan semoga denganmu termasuk salah satunya."

UKS, ruang berdominasi serba putih itu menjadi tujuan utama Sagara membawa Graziel yang pingsan.

Laki-laki itu masih berada diruang UKS, menunggu Graziel siuman dari pingsannya, jika saja Pak Bandi tidak menyuruhnya, mana mau Sagara melakukan ini semua, lebih baik mengikuti pelajaran dikelas.

Omong-omong soal hukuman, Pak Bandi membebaskan keduanya dari hukuman berjemur dilapangan itu,  dan sebagai gantinya Sagara ditugaskan menunggu perempuan ini sampai siuman.

Setelah memasuki menit ke lima belas, Graziel mengerjapkan matanya perlahan, ketika aroma minyak kayu putih menyeruak ke indra penciumannya.

"Eungg ..... Gue di mana?" lenguh Graziel.

Perempuan itu memegangi kepalanya yang terasa amat pening, "Ini kepala gue pusing banget," gumamnya tentu masih didengar Sagara.

"Lo istirahat aja dulu, baru siuman juga," ujar Sagara yang kini fokusnya teralihkan dari ponselnya, tadi karena bosan menunggu ia memilih untuk bermain game di ponselnya.

Graziel mengurungkan niatnya untuk duduk, karena memang tubuhnya terasa lemas dan lagi kepalanya yang teramat pening.

"Lo belum sarapan ya?" pertanyaan itu lolos begitu saja dari mulut Sagara, ini langka. Karena biasanya laki-laki itu tidak pernah peduli terhadap perempuan.

"Haus ... Gue pingin minum," pinta Graziel lesu, bahkan perempuan itu tidak menghiraukan pertanyaan Sagara.

Dengan cepat Sagara mengambil segelas air mineral diatas nakas.

"Ini, gue bantu ya," izin Sagara, terlihat Graziel menganggukan kepalanya.

Tangan kanan Sagara berusaha membantu perempuan itu untuk sedikit mengangkat kepalanya, lalu membantunya untuk minum.

"Gue tadi pingsan?" tanya Graziel, menatap Sagara dengan tatapan sayu.

"Iya, Lo nggak inget?"

Graziel menggeleng, "Dan lo yang bawa gue ke UKS?" Sagara mengangguk sebagai jawaban.

"Terus hukumannya gimana?" tanya Graziel lagi, dalam kondisi seperti inipun Graziel masih saja memikirkan hukuman.

"Pak Bandi bebasin,"

Graziel menatap tak percaya pada Sagara, guru BK yang terkenal killer itu membebaskan hukuman keduanya? Ohh ini benar-benar langka.

Beberapa saat setelahnya tidak ada lagi pembicaraan antara keduanya, Sagara yang kembali fokus pada gamenya dan Graziel yang memilih untuk kembali memejamkan matanya, ia berharap pusing dikepalanya mereda.

SAGAZIELL [ Selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang