Ramaikan disetiap paragrafnya yuk
Jika ada typo, kritik, saran boleh spill ya yang baik.
Happy Reading
Graziel masih diam bergeming di tempat.
"Awalnya aku gak yakin akan perasaan aku ke kamu itu bener cinta atau hanya kagum semata, tapi semakin kesini aku yakin perasaan ini bener cinta,"
"Please be my girl." ucap Sagara dengan suara beratnya.
Kemudian tangan kanannya melepas genggaman pada tangan Graziel, entah dari mana sebuket bunga sudah berada ditangan Sagara.
Sebuket bunga Edelweis, Sagara arahkan ke hadapan Graziel.
" I love you and will always be you." ucapnya terkesan memaksa. Membuat degup jantung Graziel semakin menggila sedari tadi.
Graziel menggigit bibir bawahnya dengan mata yang berkaca-kaca menahan tangis, lalu tersenyum sangat manis dimata Sagara.
Lalu Graziel mengambil alih buket Edelweis itu dari tangan Sagara.
"I love you too, Sagara Rayyanza." ucap Graziel penuh menekanan dengan senyum yang masih tercetak dibibirnya.
"Jadi, kamu terima aku?" tanya Sagara memastikan.
Graziel mengangguk malu-malu.
"Iya, aku mau jadi pacar kamu," balas Graziel malu-malu bahkan kepalanya menunduk saat ini.
"Terima kasih," tangan Sagara yang masih senantiasa menggenggam sebelah tangan Graziel.
Sagara mengarahkan punggung tangan Graziel ke depan bibirnya lalu mengecupnya beberapa saat.
"Terima kasih, sudah membalas perasaanku," ucap Sagara menatap mata Graziel dalam.
Sagara membawa tubuh Graziel ke dalam pelukannya. Lelaki itu memeluk tubuh Graziel erat, begitu pun sebaliknya.
Setelah beberapa saat saling berpelukan menyalurkan perasaan masing-masing, keduanya melepas pelukannya.
Sagara yang melihat mata Graziel berlinang air mata pun terkekeh pelan.
Tangan lelaki itu naik, mengusap sisa air mata di pipi Graziel seraya tersenyum tipis, senyum yang membuat candu Graziel.
"Kenapa bunga Edelweis?" tanya Graziel.
"Sebagai simbol cinta dan abadi. seperti yang kita inginkan, cinta kita abadi." balas Sagara.Graziel hanya mengangguk, tangannya naik menghentikan usapan tangan Sagara yang masih menghapus air matanya.
"Kamu jahat banget, Gaa," celetuk Graziel.
"Aku kenapa?"
"Kamu jahat, karena berhasil membuatku mencintai lelaki lain selain Papa." ujarnya.
Sagara lagi dan lagi tersenyum. "Mulai detik ini aku jadi punya alasan, kenapa aku selalu ingin buat kamu bahagia,"
Graziel kembali tersenyum mendengarnya. "Sekarang panggilannya aku-kamu?" gumam Graziel yang masih di dengar Sagara.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGAZIELL [ Selesai ]
Teen FictionMenghargai sebuah hadir, tanpa membenci suatu kepergian.