Ramaikan disetiap paragrafnya yuk
Jika ada typo, kritik, & saran boleh spill ya, yang baik^
Happy Readingg
Pagi harinya setelah kejadian semalam Graziel sudah rapi dengan seragam sekolah, menjalankan rutinitasnya seperti biasa yaitu bersekolah.
"Pagi Non, Non Ziell sarapan dulu ya Ibu udah siapin ini," sapa Bu Inah yang masih menyiapkan sarapan dimeja makan.
"Pagi Ibu." sahut Graziel dengan senyuman yang terbit dibibirnya.
Graziel mendaratkan dirinya dikursi yang biasa ia duduki, matanya menelisik mencari keberadaan seseorang.
"Mama mana, Bu?" tanya Graziel, sambil mengambil selembar roti untuk dimakan.
"Loh memangnya Non gak tau? Nyonya sudah pergi dari subuh," sahut Bu Inah.
Graziel menggelengkan kepalanya pelan, dengan mulut yang terisi roti.
"Mama ada pemotretan dimana lagi, Bu?""Nyonya bilangnya di Jerman, kurang lebih dua mingguan, Non," balas Bu Inah
"Yaudah Bu, Ziell berangkat sekolah dulu ya," pamit Graziel setelah menghabiskan rotinya juga segelas susu.
"Lohh sarapannya udah, Non?" tanya Bu Inah setelah menyalimi Graziel.
"Ziell udah kenyang, Bu," balas Graziel dan melangkahkan kakinya menuju garasi.
••• ❤ •••
Waktu menunjukan pukul 18.30, Graziel baru saja melaksanakan shalat maghrib.
Gadis itu kini sedang merebahkan tubuhnya dikasur queen size nya, dengan otak yang kembali mengingat kejadian kemarin dimana ia dan Mamanya ribut.
Graziel tersadar dari lamunanya, karena ponselnya berdering. Buru-buru ia mengambil ponsel yang berada dinakas itu.
"Ckk, siapa sih?" gumamnya kesal.
"Saga? Ngapain tuh anak telpon?" monolognya setelah melihat nama Sagara Rayyanza tertera dilayar ponselnya.
"Angkat-enggak-angkat-enggak-angkat." ujarnya sambil menghitung jari.
"Heuhh ... Okeilah gue angkat." finisnya, lalu mengangkat panggilan itu.
"Hallo?" sapa Graziel.
"Hallo, lo sibuk gak? " sahut Sagara dari sebrang sana.
"Nggak tuh. Emang kenapa?"
"Siap-siap, gue jemput lo sekarang."
"Loh, gue belum nge iyain ya!"
"Emangnya lo bakal nolak? Nggak kan?" ujar Sagara, terdengar menyebalkan ditelinga Graziel.
"Terserah lo deh, gue tutup telponnya, mau siap-siap."
"Okee. Gue juga mau jalan ke rumah lo, Bayy," sahut Sagara lalu sambungan terputus.
Setelah 15 menit lamanya pintu kamar Graziel di ketok, ia yakin pasti itu Bu Inah yang akan memberitahu bahwa ada Sagara di bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGAZIELL [ Selesai ]
Teen FictionMenghargai sebuah hadir, tanpa membenci suatu kepergian.