Hallo semuaaa!! Happy new years👏🎉
Ramaikan disetiap paragrafnya yuk
Jika ada typo, kritik dan saran boleh spil ya yang baik^^
Happy Reading
Gadis cantik sedang terduduk seorang diri di hamparan padang rumput. Perempuan itu sedang asik melukis.
Namun detik berikutnya, perempuan itu merasakan sebuah tepukan pelan dibahunya, ia terlonjak lalu menoleh ke samping.
Dapat perempuan itu lihat seorang pria dengan setelan kemeja sedang berdiri disampingnya dengan bibir yang mencetak senyum.
Matanya mulai berkaca-kaca, ia sungguh merindukan sosok pria disampingnya ini. Dengan cepat bangkit dari duduknya lalu memeluk tubuh sang pria dengan erat.
"Papa .....," lirih perempuan itu dalam pelukan sang pria.
"Papa kemana aja selama ini?" tanya Graziel lirih dalam pelukan Papanya.
Argantara hanya diam, pria itu mendekap tubuh Graziel semakin erat.
"Papa di sini, Princess ...," lirih Argantara.
Graziel tidak menyahuti perkataan Argantara, perempuan itu lebih memilih memejamkan matanya dalam pelukan sang Papa.
Ya perempuan itu adalah Graziella Senja Alkana, dan pria yang sedang bersamanya adalah Argantara, Papa Graziel.
Setelah dirasa cukup lama berpelukan, Argantara melepas pelukan mereka. Pria itu menatap teduh sang putri.
Graziel dengan air mata yang terus mengalir dipipinya itu membalas tatapan sang Papa.
"Papa kemana aja selama ini?" tanya Graziel mengulang kembali pertanyaannya tadi.
"Papa tidak kemanapun." ucap Argantara.
"Papa jangan pergi lagi ya? Di sini aja bareng Ziell ..," mohon Graziel, sungguh ia tidak ingin Papanya pergi meninggalkannya, lagi.
Argantara menghela nafas panjang. "Papa akan selalu ada di sini." ujar Argantara menunjuk dada Graziel.
Graziel yang tidak mengerti akan perkataan Papanya, hanya mengangguk.
"Papa akan selalu ada dihati Ziell, sampai kapanpun." Graziel menjeda ucapannya. "Tapi Ziell juga mau Papa ada disamping Ziell untuk melewati kerasnya alur kehidupan bareng-bareng, sama Mama juga." lanjut Graziel.
Argantara hanya tersenyum.
"Bukankah Princess Papa ini sudah dewasa ya sekarang? Papa yakin Ziell pasti bisa melewati semuanya sendiri." ujar Argantara memegang kedua bahu Graziel, meyakinkan Graziel kalau putrinya itu bisa.
Graziel menggeleng pelan, dengan air mata yang terus mengalir.
"Nggak, Paa! Ziell nggak bisa! Ziell sangat membutuhkan Papa." teriak Graziel.
"Papa percaya Ziell pasti bisa."
Graziel menatap sang Papa, "Papa mau pergi lagi?" tanya Graziel ketika melihat kegelisahan sang Papa yang seperti ingin pergi.
Hening, Argantara tidak lagi menjawab pertanyaan Graziel.
"- Maaf ... Karena belum bisa menjadi sosok Papa terbaik buat Ziell," ucap Argantara tulus.
Graziel menggeleng cepet, air matanya kembali mengalir dengan deras tanpa diminta.
"Papa udah jadi Papa terbaik buat Ziell, Ziell sayang Papa." lirih Graziel.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGAZIELL [ Selesai ]
Teen FictionMenghargai sebuah hadir, tanpa membenci suatu kepergian.