Ramaikan disetiap paragrafnya yuk
Jika ada typo, kritik, saran boleh spill ya yang baik.
Happy Reading
Di sebuah Caffe, Dona sedang berbincang dengan seorang pemuda.
"Gimana Tan? Bantuan apa yang harus aku lakukan?" tanya seorang pemuda itu pada Dona.
Dona tersenyum senang. "Gini nih! Baru ponakan, Tante!"
Dona memperlihatkan foto seseorang diponselnya pada pemuda itu.
Pemuda itu tampak mengerinyit dahi, ketika melihat foto seseorang yang sangat ia kenal.
"Kenapa dengan dia, Tan?" tanya pemuda itu.
"Nanti Tante ceritakan, Tante minta kamu celakakan dia, bagaimanapun caranya, Tante juga tidak tahu." ujar Dona.
Pemuda itu memperlihatkan smirknya. "Itu mudah, Tan. Tapi ada anunya kan?" ujarnya mengkode lewat ibu jari dan telunjuk yang disatukan.
Dona mendengus malas. "Ckkk ... Kamu ini, urusan uang aja gercepnya minta ampun!"
"Realistis, Tan! Zaman sekarang apa-apa butuh duit."
Dona memutar bola matanya malas. "Kamu tenang aja, Tante bakal kasih kamu uang berapapun itu, asalkan kamu berhasil membuat dia celaka." jelasnya.
Pemuda itu mengangguk-anggukan kepalanya. "Tante kaya nggak kenal aku aja, itu hal mudah, Tan. Tinggal membalikkan telapak tangan,"
"Sombong kamu. Pesan Tante, mainnya yang cantik. Jangan sampai ada sesuatu yang membekas. Dan satu lagi kalau terjadi sesuatu jangan bawa-bawa nama Tante."
"Loh ... Loh ... Kok gitu, Tan?!"
Dona menatapnya tajam. "Iya dong! Untuk apa Tante membayarmu mahal."
"Ckkk. Baiklah," pasrah pemuda itu.
"Ingat pesan Tante, main cantik." ujar Dona, lagi.
"Iya, Tanteku yang paling segala-galanya."
••• ❤ •••
Sore hari di sebuah pantai yang tidak jauh dari keramaian kota. Sagara mengajak Graziel untuk sekedar menikmati sunset berdua, romantis bukan.
Pantai yang keduanya kunjungi ini tidak begitu diketahui banyak orang, jadi hanya ada beberapa pengunjung saja disini.
Keduanya berjalan-jalan di bibir pantai, menikmati deburan ombak yang mengenai telapak kaki mereka.
Yaa alas kaki yang mereka kenakan, dititipkan pada penjaga pantai sekitar.
Graziel memercikkan air laut pada Sagara, dan berhasil mengenai wajah laki-laki itu.
"Ahahhahaa, ayo, Gaa! Bales!" teriak Graziel, yang sudah sedikit menjauh dari Sagara.
Sagara masih di tempat tadi, membersihkan wajahnya yang terkena air laut akibat ulah Graziel.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGAZIELL [ Selesai ]
Teen FictionMenghargai sebuah hadir, tanpa membenci suatu kepergian.