Ramaikan disetiap paragrafnya yuk
Jika ada typo, kritik, saran boleh spill ya yang baik.
Happy Reading
Sagara dan Graziel sedang berjalan di koridor bersama, kini sudah waktunya jam pulang sekolah.
Namun saat asik-asiknya saling melempar candaan, tiba-tiba seseorang mendorong Graziel dari belakang, otomatis membuat Graziel tersungkur ke depan.
"Heh! Kalo jalan hati-hati!" peringat Sagara.
Seseorang tadi ternyata Kenzia, dia sedang berlari bersama kedua temannya.
"Ups! Sorry gue sengaja."
Sagara membantu Graziel berdiri, lelaki itu sibuk membersihkan lutut Graziel yang kotor, untung tidak sampai terluka.
"Untung gak luka!" ngegas Sagara.
"Ke dorong pelan aja, langsung jatuh. Payah!" ledek Kenzia.
Graziel menatap Kenzia sinis, yang ditatap menatap Graziel balik.
"Apa lo! Gak terima?" sewot Kenzia.
"Idih, udah salah kok nyolot!" cibir Graziel.
"Minta maaf." suruh Sagara pada Kenzia.
Kenzia spontan merotasikan bola matanya. "What! Gue minta maaf? Nggak banget,"
"Udah, Gaa. Orang gak beratittude ya gitu," Graziel menjeda ucapannya. "Salah bukannya minta maaf, malah nyolot," lanjut Graziel menyindir.
Sagara tersenyum tipis.
"Oke. Ayok kita pulang," ucap Sagara, menggandeng tangan Graziel.
"Saga!" panggil Kenzia.
Namun Sagara tidak meladeni, keduanya malah melanjutkan langkahnya.
"Gue setuju, jadi nanti malam kita jalan!!" teriak Kenzia.
Graziel spontan menghentikan langkahnya, lalu menoleh ke samping dan mendongak guna melihat wajah Sagara yang lebih tinggi darinya.
"Nanti malem mau kemana sama Kenzia?" tanya Graziel pelan.
"Aku gak ada ngajakin dia kemanapun." jawab Sagara, namun Graziel hanya diam.
"Dia halu kali," lanjut Sagara.
Graziel membalikan tubuhnya, lalu berjalan mendekat ke arah Kenzia dan kedua temannya yang masih berada di tempat.
"Saga gak ada ngajakin lo kemanapun! Gak usah halu!" tekan Graziel.
Kenzia tersenyum remeh.
"Lo belum tahu aja, kelakuan Saga kalau di luar." ujar Kenzia pelan tepat di wajah Graziel.
Wajah Graziel memerah menahan amarah.
"Lo siapa? Nyokapnya?" kesal Graziel.
"Sok paling tahu semuanya tentang Saga!" lanjut Graziel dengan menaikan nada suaranya.
Kenzia semakin tersenyum miring.
"Ahaha. Ternyata lo belum tahu semuanya tentang Saga," ujar Kenzia tertawa hambar.
"Gue tahu atau nggak sekalipun. Bukan urusan lo!" geram Graziel tertekan.
Kenzia semakin merasa senang karena berhasil membuat Graziel emosi.
"Ternyata mudah ya bikin lo emosi kaya gini, gue kira bakal sulit. Ternyata kecil!" Sahut Kenzia, lagi dan lagi membuat emosi Graziel semakin menjadi.
Graziel melangkah kini ia sudah berhadapan dengan Kenzia. "Lo. Yaaa!" teriak Graziel, tangannya naik hendak menampar pipi Kenzia namun dicegah oleh tangan seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGAZIELL [ Selesai ]
Roman pour AdolescentsMenghargai sebuah hadir, tanpa membenci suatu kepergian.