Ramaikan disetiap paragrafnya yuk
Jika ada typo, kritik, saran boleh spill ya yang baik.
Happy Reading
"Percayalah aku ingin bercerita denganmu sepanjang hari, tapi aku tidak ingin mengganggumu."
Graziel mengendari mobilnya dengan kecepatan sedang, tujuannya sore hari ini adalah pantai, sekedar menikmati senja sekaligus menyaksikan matahari terbenam.
Setelah 30 menit lamanya perjalanan, akhirnya Graziel sampai, gadis itu keluar dari mobilnya lalu melangkah menuju salah satu saung yang terdapat di pinggir pantai.
Gadis itu duduk disana, memejamkan matanya beberapa saat menikmati semilir angin pantai.
Graziel menghela nafas lelah, mengambil ponselnya yang berada di sling bag, berniat menghubungi Gisya.
Berdering, namun tak ada tanda-tanda akan diangkat.
Setelah dering ke tiga akhirnya Gisya mengangkat telpon dari Graziel.
Graziel hanya diam bingung ingin memulai pembicaraan apa, karena ia hanya ingin mendengar suara Mamanya.
"Ada apa kamu menghubungi Mama?"
"Ziell kangen, Mama." ucap Graziel ragu.
Terdengar helaan nafas disebrang sana.
"Mama sibuk masih ada pemotretan setelah ini. Jika hanya membicarakan hal yang tidak penting, Mama tutup panggilan ini."
Hati Graziel seperti diremas kuat, sungguh sakit pendengar ucapan Gisya yang sepertinya sudah tidak peduli lagi terhadapnya.
"Maaf ... Karena Ziell bikin Mama marah sewaktu Mama pulang kemarin," ujar Graziel.
".... Mama tidak ingin mengingat kejadian itu lagi."
Hati Graziel sangat sakit mendengar balasan Mamanya.
"Mama sampe kapan di sana?"
"Sampai kerjaan Mama kelar, baru pulang."
"Masih lama yaa?" lirih Graziel pelan.
"Bukan urusan kamu."
Graziel mengepalkan sebelah tangannya menahan rasa sesak yang ia rasakan.
"Mama jaga kesehatan di sana ya, cepet pulang, Ziell nunggu Mama di sini." ucapnya menahan tangis lalu menutup sambungan itu.
Graziel menatap lurus ke depan dengan tatapan kosong.
"Tuhan, saya benci sama keadaan ...," lirihnya pelan.
"Saya gak nuntut apapun," Graziel menarik nafas dalam lalu kembali melanjutkan ucapannya, "Saya hanya ingin mereka seperti dulu lagi ...," tanpa terasa kristal bening kembali mengalir dipipinya.
Graziel, terlihat kuat diluar namun rapuh didalam. Nyatanya ia hanyalah gadis remaja yang merindukan kehangatan keluarga.
Tanpa Graziel ketahui ada seorang wanita yang sedari tadi memperhatikannya bahkan sejak Graziel duduk disaung itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGAZIELL [ Selesai ]
Teen FictionMenghargai sebuah hadir, tanpa membenci suatu kepergian.