Ramaikan setiap paragrafnya yuk.
Happy Reading
SENIN yang terlambat, sepertinya itu kalimat yang cocok untuk menggambarkan apa yang sedang dialami perempuan cantik ini.
Sosok perempuan cantik yang tak lain dan tak bukan, Graziella Senja Alkana, terlihat kebingungan dipintu gerbang sekolah.
Melihat waktu sudah menunjukan pukul 07.15, Graziel mendesah kesal mengapa ia bisa terlambat saat ini dan lagi pasti upacara sudah berlangsung sejak 15 menit yang lalu.
"Aduhhh ... Gerbangnya udah ditutup lagi, ini gue harus gimana ...?" lirih Graziel mondar mandir kesana kemari.
Perempuan itu sedang memutar otak, mencari ide untuk bisa masuk ke dalam sekolah.
"Masa gue bolos sekolah sih? Ihh ya kali! Nanti gue diamuk Mama lagi kalau ketahuan bolos," gerutunya, yang sejak tadi tak henti mondar mandir.
"Apa gue lewat pagar tembok belakang aja yaa?" ide cemerlang terlintas dibenaknya, namun Graziel belum juga bergerak dari tempatnya berdiri.
"Eh bentar, itu tembok belakang tingginya bukan main, mana bisa gue manjat, ckk." decaknya kesal, hari Senin yang sial untuknya.
Graziel terus melihat sekeliling, barangkali ada siswa lain yang juga telat sama sepertinya, namun sepertinya tidak ada, karena sekelilingnya sepi.
Perempuan itu menghela nafas berat. "Udah dehh mau gimana lagi, yang penting gue gak kena amuk Mama," putusnya, mulai berjalan kearah belakang sekolah.
Sesampainya di tempat yang dituju yaitu belakang sekolah, Graziel lagi dan lagi melihat sekeliling, ternyata sepi, warung yang sering kali menjadi tempat bolos juga hanya ada sang pemilik warung saja.
"Inii warung kayanya abis didatengin OSIS deh, sepi gini," monolog Graziel.
Graziel melanjutkan langkahnya, mendekat tepat didepan pagar tembok belakang sekolahnya, tembok itu benar-benar tinggi, apa mungkin seorang perempuan seperti Graziel bisa memanjatnya.
"Gila tinggi banget! Mana bisa gue manjat kalo setinggi ini." gerutunya.
Otak Graziel lagi dan lagi harus bekerja ekstra, perempuan itu kembali memutar otak mencari cara untuk bisa memanjat pagar tembok ini.
Saat sedang fokus-fokusnya, bahu Graziel ditepuk cukup kencang oleh seseorang, membuat perempuan itu membalikan tubuhnya.
Tepat dibelakang tubuhnya, sosok laki-laki berperawakan tinggi sedang menatapnya dengan sorot mata datar, Graziel tahu siapa laki-laki ini, ia Sagara Rayyanza, salah satu most wanted sekaligus kapten basket SMA WANACITRA.
"Ngapain?" tanya Sagara dingin.
"Gak punya mata?" sahut Graziel ketus, lagi bingung malah ditanya, auto kesal Graziel. sudah tahu terlambat pake nanya lagi.
Sagara tak mempedulikan ucapan Graziel, laki-laki itu langsung saja berjalan menuju warung berniat meminjam tangga milik si penjaga warung.
Setelah Sagara mendapatkan tangga, laki-laki itu kembali menuju tempat Graziel berdiri tadi.
Sagara menyandarkan tangga tersebut ke sisi tembok, agar ia bisa memanjat pagar tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGAZIELL [ Selesai ]
Genç KurguMenghargai sebuah hadir, tanpa membenci suatu kepergian.