39. TERNYATA SUDAH TIDAK UTUH

547 117 389
                                    

Huhuu senang banget waktu bacain komenan dari kalian, yang antusias sama part sebelumnya 😊❤

Mana ada beberapa yang nyebut Kenzia, Nenek lampir. Kan itutuu ngakak bangett. Tercintah-cintah deh sama kalian semua😍😃

Ramaikan disetiap paragrafnya yuk

Jika ada typo, kritik, saran boleh spill ya yang baik.

Happy Reading

Pelaku tapi mengaku sebagai korban? Puncak komedi bestih.

Didalam kelas, seorang laki-laki tidak bisa konsentrasi dengan pelajaran yang sedang dijelaskan oleh sang guru. Pikirannya berkecamuk memikirkan kondisi gadisnya.

"SAGA!" panggil sang guru, tak ada sahutan. Sang guru kembali memanggil Sagara.

"SAGARA RAYYANZA!" teriaknya tepat dihadapan Sagara.

"Graziel." kaget Sagara.

"Graziel?! Jadi sedaritadi kamu sibuk memikirkan Graziel?" tanya sang guru.

"Ahhh. N-ng- iya Pak." jawab Sagara jujur.

Jawaban Sagara barusan langsung ditertawai oleh semua murid yang ada di kelas, kecuali kedua sahabatnya.

Sang guru menggeleng kesal. "Sudah-sudah!"

"Saga, kamu keluar dari kelas saya!" suruh sang guru. Tanpa babibu Sagara langsung saja bangkit dari duduknya, dan berjalan tergesa menuju suatu tempat.

Sedangkan dilain tempat, Graziel sudah bergetar hebat, ia mau tidak mau berjalan mendekati Kenzia yang sudah kehilangan kesadarannya itu.

Saat sudah disamping Kenzia, Graziel berjongkok menatap tubuh Kenzia yang sudah berlumur darah. Bahkan baju seragam perempuan itupun sudah berubah warna.

"Kenzia. Gue sangat menyayangkan akan ini," ucap Graziel pelan.

"Cinta bener-benar buat lo gila...," lirih Graziel, menatap prihatin Kenzia.

Baru saja Graziel selesai mengucapkan perkataannya, pintu gudang terbuka lebar.

"GRAZIEL APA YANG KAMU LAKUKAN!" teriak Pak Bandi dari ambang pintu dan tepat saat itu juga Pak Bandi selaku guru bk, dan beberapa dewan guru juga dua orang satpam sudah berada diambang pintu.

Semua orang itu berjalan masuk ke dalam gudang, dengan tatapan datar menatap Graziel.

"Graziel! Kami tidak menyangka kamu melakukan hal keji seperti ini," ujar guru perempuan.

Graziel menggeleng pelan, dengan tatapan kosong.

"Panggil ambulance, kita bawa Kenzia ke rumah sakit." suruh salah satu guru.

"Jangan ada yang hubungi polisi, kita bicarakan hal ini dengan orangtua mereka dulu." ujar Pak Bandi selaku guru bk, menegaskan.

Graziel dengan kondisi yang tidak baik-baik saja, mulai memejamkan matanya ketika semua orang yang ada digudang memojokkannya.

SAGAZIELL [ Selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang