21. RENCANA LICIK

769 206 94
                                    

Ramaikan disetiap paragrafnya yuk

Jika ada typo, kritik, saran boleh spill ya yang baik.

Happy Reading

Bell pulang sekolah baru saja berbunyi, didalam kelas semua murid sedang memasukan alat tulis mereka ke dalam tas masing-masing, begitupun dengan Graziel.

"Ayok, Saa!" sahut Graziel setelah selesai memasukan semua alat tulis ke dalam tasnya.

"Ayok!"

Saat keduanya baru sampai diluar kelas, tiba-tiba seseorang memanggil nama Graziel. Membuat keduanya menghentikan langkahnya.

"Graziel!" teriak Agam, ya yang memanggil Graziel barusan adalah Agam, masih ingat dengan Agam? Itu loh cowok yang suka modus sama Graziel.

Graziel dan Resya membalikkan badan, keduanya menatap Agam dengan tatapan datar.

"Kenapa?" tanya Graziel dengan mengangkat satu alis nya.

"Graziel gak bawa mobilkan? Gue anter balik ya?" sahut Agam dengan senyuman nya yang tak pernah luntur jika sedang bersama Graziel.

"Gue balik bareng Saga." tolak Graziel.

Dapat Graziel lihat perubahan wajah Agam yang mengubah senyumnya menjadi senyum kecut.

"Sama gue aja ya, sekali-kali," gencar Agam tidak menyerah begitu saja.

"Saga udah nunggu di parkiran, sorry." ucap Graziel, lalu memandang wajah Resya yang berada di sampingnya.

"Ayok Saa, gue sama Resya duluan ya," lanjutnya menarik tangan Resya agar menjauh dari Agam.

Resya menoleh ke belakang, dapat ia lihat kalau Agam sedang mengepalkan tangannya dengan wajah menahan amarah.

Resya tersenyum mengejek ke arah Agam, lalu mengangkat ibu jari ke bawah.

Saat sampai di parkiran Graziel dapat melihat sosok Sagara dan kedua sahabatnya yang sedang menyandar dimotor sport masing-masing.

Graziel mendekat ke sosok lelaki yang sudah berstatus sebagai pacarnya itu, Graziel tersenyum simpul pada lelaki itu.

"Haii, maaf nunggu lama," ujar Graziel yang kini sudah berada disamping Sagara.

Sagara membalas senyuman Graziel, "Gak lama kok,"

Sagara menyerahkan helm yang lelaki itu beli khusus untuk Graziel.

"Ini,"

Graziel mengangguk, menerima helm itu lalu memakainya.

Sagara, lelaki itu sudah duduk manis dimotornya, mengulurkan tangan untuk membantu Graziel menaiki motornya.

"Udah?" tanya Sagara.

Graziel menganggukan kepalanya, "Udah!"

"Turun!" canda Sagara.

"Yaudah, aku turun." kesal Graziel, saat akan menuruni motor lelaki itu, namun dengan cepat Sagara cegah dengan menarik tangan Graziel untuk melingkar diperutnya.

SAGAZIELL [ Selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang