Ramaikan disetiap paragrafnya yuk
Jika ada typo, kritik & saran, boleh spill ya, yang baik^^
Happy Reading
Seorang gadis menuruni tangga dengan seragam sekolah yang sudah dikenakan juga memakai hodie kegedeannya tak lupa mempoles wajah cantiknya dengan sapuan bedak tipis dan lipbam, serta parfum beraroma soft yang menjadi Favoritnya, rambut berwarna kecoklatan yang digerai, senyum tipis yang mengembang manis dibibirnya, hidung mancung membuat siapapun kagum melihat kecantikan gadis tersebut.
"Pagii Buu ...," sapa Graziel sambil tersenyum pada Bu Inah yang sedang membuatkan segelas susu untuknya.
"Ehh pagii juga Non, sarapan dulu ini ibu udah siapin," Sahut Bu Inah yang dibalas anggukan kecil oleh Graziel.
Pagi ini Graziel melaksanakan sarapannya seorang diri, karena semalam Mamanya pergi ke luar kota ada pemotretan di sana.
Ya Mamanya Graziel berprofesi sebagai Model, beliau salah satu model terkenal di indonesia.
Sedangkan Papanya adalah salah satu pengusaha sekaligus pembisnis sukses di Indonesia bahkan luar negeri.
Oleh karena itu Papanya jarang sekali pulang, bahkan untuk sekedar menanyakan kabarnya lewat telpon saja tidak ada waktu saking sibuknya mengurus bisnis-bisnis diluaran sana tanpa memperdulikan putri semata wayangnya.
Miris bukan kehidupan yang kelihatannya bahagia jika dilihat oleh orang-orang karena kemewahan yang dimiliki, ternyata berbanding terbalik.
Orang tuanya hanya memikirkan tentang uang, uang dan uang.
Setelah selesai sarapan Graziel berjalan menuju dapur untuk berpamitan kepada Bu Inah. karena, ia sudah menganggap Bu Inah seperti Neneknya sendiri.
"Buu ... Ziell berangkat sekolah dulu yaa," Pamit Graziel sambil mencium tangan Bu Inah.
"Iya Non. Hati-hati ya, jangan ngebutt bawa mobilnya, belajar yang bener buat Mama Papa bangga punya putri seperti Non Ziell," ucap Bu Inah yang dibalas senyuman sendu oleh Graziel.
Setelah melajukan mobilnya beberapa menit, ia pun sampai di parkiran sekolah.
Graziel turun dari mobilnya, masih dengan kacamata hitam yang bertengger dihidung mancungnya, gadis itu berjalan menuju kelas dengan pandangan kedepan tanpa memperdulikan orang-orang yang menatapnya.
Setelah sampai di kelas, Graziel melangkah menuju bangkunya yang sudah ada Resya dan Raka yang sedang sarapan bersama, membuatnya menghela nafas berat malas lama-lama melihat orang pacaran mana di kelas masih sepi.
"Ekhem!" dehem Graziel sengaja.
"Ehhh, Ziell. Sejak kapan disini?" sapa Resya sambil menyuapi nasi goreng pada Raka.
"Barusan. Lo berdua belum sarapan?" balas Graziel dengan tatapan datar lebih tepatnya menatap ke arah Raka.
"Gak liat lo? Kita lagi sarapan berarti belum," jelas Raka ketuss.
"Lo berdua lebay banget, pake acara suap-suapan segala!" kesal Graziel.
"IRI KAN LO?! Makanya buru cari pacar biar bisa Double date bareng kita," ujar Raka sewot tanpa memikirkan perasaan Graziel.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGAZIELL [ Selesai ]
Teen FictionMenghargai sebuah hadir, tanpa membenci suatu kepergian.