48. PULANG YANG TERBURU

674 95 447
                                    

SATU PART MENUJU ENDING!!

Ramaikan disetiap paragrafnya yuk

Happy Reading

"Menaruh harapan pada manusia, lalu Tuhan menjauhkannya, bahkan sangat jauh."

Satu jam sudah operasi Sagara berjalan, dan lampu pertanda operasi seketika mati, membuat semuanya mendekati pintu operasi itu.

Graziel yang masih berada dipelukan Sheilapun, melepas peluknya. Ia melangkah ke depan pintu.

Keluarlah sang dokter yang tadi sempat keluar, langsung saja Avram mendekati sang dokter.

"Gimana operasinya, Dok? Berhasil kan?" tanya Avram optimis.

Dapat mereka lihat sang dokter menghela nafas panjang. "Maaf sebelumnya, saya dan seluruh tim medis sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi ditengah-tengah berjalannya operasi kondisi pasien semakin memburuk dan tubuhnya tidak dapat lagi menerima apa yang kami beri."

Semuanya mendadak diam membisu.

"Maksud dokter apa?" tanya Sheila pelan.

"Operasi pasien gagal, dan tepat pada pukul 11.32 wib tadi pasien atas nama Sagara Rayyanza menghembuskan nafas terakhirnya." beritahu sang dokter, dengan berat hati.

Deg

Sekujur tubuh Graziel menegang seketika, panik, tidak percaya, takut akan kehilangan, semuanya menjadi satu kala itu, ditambah detak jantung yang berdetak berkali-kali lipat lebih cepat dari biasanya.

"TOLONG! KATAKAN YANG ANDA KATAKAN TADI ADALAH SALAH!" bentak Avram, menolak akan semuanya.

"Maaf, Pak ... Bu ... Tapi memang itu kenyataannya, saya dan segenap tim medis turut berduka cita atas kepulangan putra kalian." ujar sang dokter, kembali memberi penjelasan.

Graziel menggelengkan kepalanya kencang, tidak mungkin! Air mata yang menumpuk dipelupuk mata, membuat pandangannya mulai mengabur, tanpa meminta penjelasan lagi, ia langsung berlari memasuki ruang operasi itu, tanpa menghiraukan mereka yang menatapnya.

Tubuhnya seolah kehilangan kekuatan, kakinya terasa seperti jelly, ia menggeleng kencang dan tangannya manghapus jejak air mata dipipinya.

Graziel membolakan matanya ketika suster akan menutupi wajah Sagara dengan kain putih.

"Stop! Kalian apa-apaan sih!" berhasil, teriakan dari Graziel mengagetkan tim medis yang masih diruangan, dan mengurungkan niat untuk menutupi wajah tampan Sagara.

"Jangan tutupi wajah pacar saya dengan kain itu! Pacar saya belum meninggal ....," bentak Graziel diawal, dan diakhiri dengan suara lirih.

Semuanya diam, mereka tidak tega melihat keadaan Graziel saat ini, "Keluar!! Hiks .... Saya mohon kalian semua keluar sekarang juga ...,"

Para tim medis yang berada didalam ruangan itu akhirnya memutuskan untuk keluar.

Graziel dengan tak yakin berjalan perlahan mendekat disamping Brankar yang ditiduri Sagara.

SAGAZIELL [ Selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang