26. SELALU ADA, BENARKAH?

735 195 326
                                    

Ramaikan disetiap paragrafnya yuk

Jika ada typo, kritik, saran boleh spill ya yang baik.

Happy Reading

Dengan sigap Sagara menarik Graziel kedalam pelukannya. "Nangis aja, keluarin semuanya."

"Aku senang Mama pulang ke Indonesia. Tapi disatu sisi, aku juga takut Mama gak peduliin aku lagi...," lirih Graziel.

Tangisan Graziel mulai terdengar, tangan Sagara mengelus juga memberi tepukan pada bahu Graziel yang bergetar.

"Semuanya bakal baik-baik aja, Mama sayang banget sama kamu. Beliau gak akan mungkin gak peduli sama putrinya." ucap Sagara menenangkan.

"Tapi kenyataannya emang gitu, Gaa.. Mama udah gak sayang sama aku... Hikss," lirih Graziel yang masih dalam pelukan Sagara.

Sagara melepas pelukannya, ia menatap wajah Graziel.

Di tatap seperti itu oleh Sagara, Graziel mengerinyit dahi heran, matanya sudah sembab.

"Kok bisa mikir kaya gitu. Hm?" tanya Sagara lembut.

Graziel paham atas pertanyaan Sagara.

"Aku bisa rasain. Semenjak Papa mutusin buat fokus sama perusahaan yang di LA, dan gak pernah datang lagi setelah pergi—" Graziel menjeda ucapannya, ia menarik nafas panjang, tidak sanggup jika harus menceritakan semuanya.

"—Semuanya berubah Gaa.. Mama jadi egois, selalu nuntut aku buat jadi apa yang Mama inginkan. Tanpa tahu aku suka atau nggak sama keputusan yang ditentukan itu,"

Sagara masih diam, ia mendengarkan keluh kesah Graziel.

"Aku capek Gaa!" frustrasi Graziel.

"Aku capek sama keadaan yang seakan-akan memaksa aku untuk selalu kuat, padahal gak ada seorangpun yang dampingin aku dan yakinin bahwa semuanya bakal baik-baik aja," lanjut Graziel, ia menangis terisak.

Sagara kembali menarik tubuh Graziel ke dalam pelukannya.

"Kamu anggep aku apa?" tanya Sagara dengan nada kecewa.

Graziel diam, ia masih menangis.

"Apa selama ini, perlakuan aku belum bisa yakinin kamu. Kalau aku bakal selalu ada?" lanjut Sagara dengan lirih.

Graziel melepas pelukannya, ia menatap wajah Sagara teduh.

Graziel menggeleng pelan.

"Heii ... Bukan itu maksud aku,"

"—Terus apa? "

Graziel tersenyum, tangannya naik merapikan rambut Sagara yang acak.

"Maksud aku Mama sama Papa, kalau kamu. Aku tahu, kamu bakal selalu ada di sampingku," jelas Graziel.

Senyum tulus terukir di bibir lelaki itu.

"Janji, kita bakal selalu ada untuk satu sama lain?" tanya Graziel sedikit ragu.

Tangan lelaki itu naik mengusap pelan pipi mulus Graziel.

SAGAZIELL [ Selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang