Ramaikan disetiap paragarafnya yuk
Jika ada typo, kritik, saran boleh spill ya yang baik.
Happy Reading
Rooftop tempat dimana Graziel dan Sagara kini berada, kelas Graziel kebetulan jamkos sedangkan Sagara? Entahlah mungkin cowok itu bolos.
Sebetulnya Graziel hanya ingin di kelas dengan Resya tetapi Sagara malah mengirim pesan 'gue di rooftop, kalo kelas lo free kesini, gue tunggu.' kurang lebih seperti itu isi pesan yang cowok itu kirimkan.
"Kenapa bolos?" tanya Graziel yang baru saja duduk di kursi usang tepat disamping cowok itu.
"Gak suka mapelnya." jawab Sagara, kini cowok itu tengah memejamkan mata dengan kepala yang bersandar dikursi usang.
Graziel hanya mengangguk sekilas, di rooftop ia dapat melihat pemandangan yang langsung tertuju pada hamparan rumah-rumah warga yang berdekatan serta ramainya jalanan ibu kota.
"Saga?" panggil Graziel tetapi tidak mengalihkan pandangannya.
"Hum?"
"Kenapa orang tua terlalu berambisi dengan kerjaan?" tanya Graziel pelan.
"Mungkin mereka ingin memberikan fasilitas terbaik untuk anaknya," jelas Sagara yang bahkan sudah duduk menghadap penuh ke arah Graziel.
"Tapi gue gak butuh itu, Gaa. Gue cuma butuh mereka ada disamping gue setiap harinya, jadi support system terbaik buat gue." ujar Graziel dengan mata berkaca-kaca.
"Percuma fasilitas mewah, kalau gue nya gak bahagia dengan itu." lanjutnya lalu memejamkan mata menahan sesak didadanya.
Sagara paham betul, jika Graziel kembali mengeluh seperti ini, tandanya perempuan itu sedang tidak baik-baik saja.
Lelaki itu menarik tubuh Graziel ke dalam dekapan hangatnya. "Jangan ditahan, tangisin, kalau itu bikin lo lega," ucap Sagara lembut sesekali mengusap punggung gadis itu.
"Gue sering mikir, kenapa orang tua gue selalu menomor satukan kerjaan mereka ketimbang gue yang putri kandung mereka." sela Graziel ditengah tangisnya.
Sagara merasakan sakit pada hati nya ketika melihat gadis yang sudah berhasil mencuri hatinya menangis.
Ya Sagara merasa nyaman dan damai jika berada disisi Graziel, ia merasakan ada yang berbeda jika bersama gadis itu. Sagara yang biasanya tidak peduli dengan orang lain, tetapi jika bersama Graziel cowok itu berubah seratus persen, Sagara berubah menjadi cowok lembut dan perhatian.
"Ssstt, jangan mikir kaya gitu, mungkin gak bisa ditinggal kerjaannya untuk saat ini." ucap Sagara menenangkan.
"Gue mau tidur aja, capek," lirih Graziel yang masih berada didekapan Sagara.
Sagara yang mendengar lirihan Grazielpun langsung melepas pelukannya, dan beralih menatap wajah Graziel dengan sorot tak suka.
"Lo mau mati, lo mau lari dari masalah, iya?!" tanya Sagara dengan nada yang sedikit tinggi membuat Graziel terkejut atas tindakan Sagara.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGAZIELL [ Selesai ]
Teen FictionMenghargai sebuah hadir, tanpa membenci suatu kepergian.