17. BASKET BALL

972 374 121
                                    

Ramaikan disetiap paragrafnya yuk

Jika ada typo, kritik, saran boleh spill ya yang baik.

Happy Reading

Aaaa Saga ganteng banget...

Saga tuh berdamage banget sih waktu masukin bola ke ring

Kak Saga semangat...

Ehh tapi Kak Bumi juga gak kalah ganteng, semangat Kak Bumi...

Kak Bumi... Yuhuu...

Gantengan juga Raka, semangat Raka.

"Ehh.. Tuh ceweknya ngeliatin mulu, ngeri gue. Mana auranya gitu banget," sahut salah satu dari mereka karena melihat tatapan sinis yang di tunjukan oleh Resya.

Begitulah teriakan-teriakan yang terdengar di lapangan basket Wanacitra. Tribun lapangan dipenuhi oleh sorakan-sorakan para siswi yang menyaksikan tim basket Wanacitra yang kini sedang latihan, apalagi tim basket itu kebanyakan cogan. Sudah pasti banyak yang menonton untuk sekedar cuci mata.

Diantara banyaknya siswi yang berdiri di tribun, dua perempuan yang bersahabat itu juga tak ketinggalan untuk bergabung.

Namun hanya Resya yang bersemangat, gadis itu bediri untuk menyemangati Raka. Sedangkan Graziel, ia hanya duduk di tribun lapangan dengan wajah datar.

Graziel tidak terfokus pada sekelompok siswa yang sedang bermain basket itu. Gadis itu malah memfokuskan diri pada ponsel nya.

"Raka! Semangat!" teriak Resya, membuat Raka yang berada ditengah lapangan menoleh ke arah gadis itu lalu tersenyum manis.

Graziel mendengus malas.

"Ke kelas aja yuk, Saa! Cuma latihan doang ini," ajak Graziel, ia menarik tangan Resya agar duduk di sampingnya.

"Nanti. Ziell, tunggu sampe Raka selesai latihan. Gue mau kasih dia minum,"

Graziel berdecak kesal.

"Ckk. Raka bisa beli sendiri, gak perlu lo siapin juga."

Resya menatap sang sahabat tajam.

"Gini nih, ciri-ciri cewek gak peka." sindir Resya.

"Kalo nanti ada yang ngasih Raka minum gimana? Gue gak mau ya! Nanti yang ada cewek itu ke ge'eran." cerocos Resya.

Graziel hanya diam, ia kembali memfokuskan diri pada ponselnya.

"Nggak bawain Saga minum, Ziell?" tanya Resya.

Graziel menoleh ke arah Resya.

"Buat apa? Nggak gue bawain juga, dia bakal tetep minum kan?"

Resya menghela nafas panjang.

"Peka dong, Ziell!"

Jika bukan karena ajakan dan sogokan traktiran yang diberikan oleh Resya. Mana mau Graziel berdesakan dan mengorbankan telinganya untuk mendengar teriakan-teriakan siswi Sma Wanacitra.

SAGAZIELL [ Selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang