Ramaikan disetiap paragrafnya yuk
Bantu ramein lagi ya!! Cerita 'SAGAZIELL' ke temen-temen kalian dan sosial media^^
Ig : @Wp.Xllfy_
Bantu follow Ig aku yuu, kalo mau difollback Dm aja.
Happy Readingg
"Bangun. Ini perpustakaan buat baca buku, bukan buat tidur," ujar Graziel membangunkan Sagara.
"Lima menit." gumam Sagara.
Graziel berusaha membangunkan lelaki itu sekali lagi, jika tidak kunjung bangun maka Graziel menyerah. Ia akan membiarkan Sagara tidur begitu saja, "Ckk. Bangunn ... Gaa, kalo mau tidur di rumah!"
Karena merasa terganggu Sagara mengerjapkan matanya, perlahan ia menegakan tubuhnya, netra hitam legamnya menangkap sosok gadis yang akhir-akhir ini berhasil memenuhi isi pikirannya.
"Kenaapa sih? Gue ngantuk banget ini." gerutu Sagara, nyawa laki-laki itu belum sepenuhnya terkumpul.
"Lo kenapa tidur di sini? Semalem begadang?" tanya Graziel.
Sagara berdehem pelan. "Ngantuk benget, jadi milih tidur."
Graziel menghela nafasnya, ini masih jam pelajaran loh, dan Sagara lebih milih tidur di Perpus, ckk. Tak patut dicontoh yang begini.
"Emang di kelas gak ada guru?" tanya Graziel.
"Tadi pelajaran pertama ada, terus yang kedua gak ada, jadi gue mutusin buat tidur di Perpus sampe jam istirahat selesei," balas Sagara.
"Yaudah lanjut tidur lagi, nanti kalo bell masuk bunyi gue bangunin, tapi gue mau ngambil buku bentar nanti ke sini lagi," setelahnya Graziel melenggang pergi menuju rak buku kimia tanpa Graziel sadari Sagara mengikuti gadis itu dibelakang diam-diam.
"Astagaaa. Pake lupa lagi, tadi kan gue lagi nyari orang buat dimintain tolong, isshh," kesalnya pada diri sendiri.
"Yuuk bisa, Ziell. Kita coba dulu, okke. Kalo masih gak sampe baru minta tolong Saga." ucap Graziel, menyemangati diri sendiri, tentu hal itu tak luput dari Sagara yang sedari tadi memperhatikan perempuan itu.
Sagara tersenyum tipis, ada-ada saja tingkah perempuan itu.
Graziel mencoba berjinjit dengan tangan yang mencoba mengambil buku tersebut tapi hasilnya nihil, perempuan itu tetap tidak sampai.
Graziel masih berusaha mengambilnya, namun tetap tidak sampai, Sagara yang melihat itu terkekeh pelan.
"Perasaan gue udah tinggi deh, tapi kenapa masih gak nyampe sih?!" Graziel berusaha lompat namun Sagara langsung menahannya
"Ambruk yang ada itu rak buku kalo lo kaya gitu." Sagara berdiri dibelakang Graziel dan dengan mudahnya cowok itu mengambil buku dari rak tersebut.
Graziel spontan membalik badan dan posisi mereka saat ini membuat keduanya saling berhadapan dengan jarak yang sangat dekat.
"Kalo gak nyampe, seenggaknya minta tolong," ucap Sagara pelan, bahkan dengan jarak yang sedekat ini hembusan napas lelaki itu bisa Graziel rasakan.
Graziel yang sadar dengan posisi keduanya yang sangat dekat pun, mendorong dada bidang Sagara agar sedikit mejauh.
Pasalnya kalo ada orang yang melihat posisi keduanya bisa bisa di tuduh sedang melakukan hal yang tidak-tidak.
Sagara yang seakan paham akan Isi pikiran Graziel, tersenyum tipis. "Kalo ada orang nuduh macem-macem, yaa biarin aja, kan kita gak pernah ngelakuin itu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGAZIELL [ Selesai ]
Teen FictionMenghargai sebuah hadir, tanpa membenci suatu kepergian.