Ramaikan disetiap paragrafnya yuk
Jika ada typo, kritik, saran boleh spill ya yang baik.
"Di cintai dengan tulus oleh lelaki yang kita cintai adalah impian banyak perempuan, namun tidak semua perempuan bisa mendapatkannya."
Happy Reading
"Assalamualaikum, Bun. Kakak pulang!" salam Sagara saat memasuki rumahnya.
"Waalaikumsalam, Bunda di dapur, Kak!" teriak Sheila dari dapur.
Sagara melangkahkan kakinya menuju dapur, dimana Bundanya saat ini berada.
Sagara mencium punggung tangan sang Bunda. "Selamat sore Bun,"
"Sore juga, anak kesayangan Bunda,"
Sheila, Bundanya itu sedang menyiapkan makanan untuk makan malam.
"Kakak bantuin ya, Bun," kata Sagara, ia menyimpan tasnya di kursi.
Sheila yang sedang menggoreng ikan, berbalik badan menatap ke arah sang anak yang sedang mencuci tangan di wastafel.
Wanita berusia 36 tahun itu tersenyum.
"Gak usah Kak, ini tinggal goreng ikan. Mending sekarang Kakak mandi gih," suruh Sheila. "Udah shalat ashar belum?" tanya Sheila.
"Udah tadi di perjalanan pulang, yaudah Kakak bersih-bersih ya Bun," jawab Sagara.
Setelah selesai bersih-bersih, Sagara kembali menuju ke dapur. Untuk melaksanakan makan malam setelah menunaikan ibadah di waktu maghrib.
"Ehh, anak kesayangan Bunda udah laper ya?" tanya Sheila, sambil menyiapkan makanan kesukaan sang anak di meja makan.
Sagara tersenyum lalu mendekat di samping Bundanya. "Iya nih Bunda, anaknya Ibu Sheila yang terhormat udah laper banget." kata Sagara sambil memegangi perutnya.
Detik berikutnya keduanya tertawa bersama.
Sagara duduk di kursi yang tepat berada di depan Bundanya. "Segini, cukup?" tanya Sheila yang sedang menyendokan nasi.
"Cukup, Bunda."
"Kerjaan Ayah di Bandung belum selesai, Bun?" tanya Sagara saat sudah menyuapkan sesendok makanan.
"Ayah tadi kabarin Bunda kerjaan di Bandung masih belum kelar, mungkin lusa Ayah baru sampai di Jakarta,"jawab Sheila.
Sagara mengangguk paham.
Setelahnya tidak ada pembahasan lagi, keduanya sibuk dengan acara makannya masing-masing.
"Bunda?" panggil Sagara ragu.
Sheila yang sedang mencuci piring, menoleh ke arah Sagara.
"Kenapa Kak? Ada sesuatu?" tanya sang Bunda.
Sagara terdiam beberapa detik.
Sheila paham, pasti anaknya ini ingin menceritakan tentang suatu hal.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGAZIELL [ Selesai ]
Teen FictionMenghargai sebuah hadir, tanpa membenci suatu kepergian.