Selamat membaca!
Mari tebarkan cinta dengan menekan tombol vote dan beri komentar di setiap paragraf!
🐻🐣🐿🐇🐢
"Maaf unnie aku lama," ujarnya mendudukkan bokongnya di sofa restoran.
"Cihhh. Manajer baru yang sibuk," ejek Jennie disertai candaan.
"Hm, pacarmu itu jarang sekali membantuku unnie jadi aku sedikit kewalahan," keluh Rose menyandarkan kepalanya ke bahu Jisoo. Mereka sedang berkumpul di restoran Rose.
"Lagi pula untuk apa kau bersikukuh menggantikan Hanbin oppa? Paman Park juga lebih menginginkanmu fokus sekolah lalu menjadi penyanyi seperti cita-citamu. Apa cita-citamu sudah berubah?" tanya Jisoo.
Pertanyaan Jisoo membuatnya berpikir sejenak. Ia tak mungkin mengatakan alasan sebenarnya jika ia bekerja karena ingin kembali dekat dengan seseorang. Bisa-bisa mereka menuduh Rose ingin berselingkuh. Rose juga belum siap untuk menceritakan perihal masa lalunya.
"Ani. Aku hanya ingin belajar hal baru," elaknya.
"Kenapa tidak hal lain, seperti tidak mengunyah seharian mungkin," usul Jennie.
Rose melotot, "Yak! Aku bisa mati unnie!"
"Terlalu mendramatisir," komentar Jisoo.
"Gara-gara kau, aku dan Hanbin oppa jadi jarang bertemu," keluh Jennie.
"Dasar bucin. Padahal Hanbin oppa sering menemuimu di tengah kesibukannya," jawab Rose tak mau kalah.
"Yak tapi kan tidak bisa sesering kemarin. Bahkan saat sedang bekerjapun aku bisa menemui Hanbin oppa. Sekarang tidak bisa karena terlalu jauh," ujar Jennie semakin kesal.
"Astaga sudahlah jangan berdebat! Aku tak mau kalian bertengkar," ujar Jisoo menengahi.
Rose dan Jennie malah sama-sama mendengus dan sibuk masing-masing. Jisoo yang melihat itu berniat membuka obrolan.
"Di mana Hanbin oppa? Bukannya dia juga akan ikut meeting untuk acara ini?"
"Tadi ke toilet entah kenapa lama sekali," jawab Jennie masih dengan nada ketus.
Kuharap Hanbin oppa segera datang
🐻🐣🐿🐇🐢
"Lisa-yang," seseorang memanggilnya sambil merangkul bahunya.
"Berhenti memanggilku seperti itu oppa," keluhnya melepas rangkulan Hanbin. Bukan apa-apa, ia sedang meracik kopi dan pergerakannya menjadi terbatas jika Hanbin merangkulnya.
Suasana dapur lumayan sibuk karena hari sudah menjelang malam dan Hanbin dengan tidak bersalahnya malah mengganggu Lalisa.
"Suka-sukaku dong!"
"Bukannya oppa pindah?"
"Aku sedang berkencan."
"Tiada hari tanpa berkencan," ejek Lalisa
Pasalnya, Hanbin selalu berkencan setiap selesai bekerja. Kadang juga dia berkencan di ruangannya. Appa Chaeyoung tak pernah mempermasalahkannya asalkan pekerjaan Hanbin tak terbengkalai.
"Iri bilang bos! Mangkanya, segeralah cari pacar atau terimalah yang ada."
"Siapa?"
"Tuh," tunjuknya pada salah satu koki tampan yang setahun lebih tua dari Lalisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
When POISON Becomes MEDICINE
Fanfiction(Selesai) FRIENDSHIP Jennie x Lalisa Mereka tak pernah tau mengapa takdir membuat mereka saling berinteraksi jika hanya untuk berseteru. Namun, seiring berjalannya waktu, Lalisa yang dibencinya ternyata menjadi penyembuh traumanya~ Start : 03-02-22 ...