Selamat membaca!
Mari tebarkan cinta dengan menekan tombol vote dan beri komentar di setiap paragraf!
🐻🐣🐿🐇🐢
Rose menghabiskan gimbab porsi ketiganya saat Jennie menghampirinya. Sungguh ia sangat lapar karena kemarin hanya makan satu kali sehari. Itu semua karena pekerjaan restoran yang menumpuk mengharuskannya selesai hari itu juga agar ia bisa membantu Jennie mempersiapkan pesta ulang tahunnya.
Jam istirahatpun tak bisa ia gunakan untuk makan karena ada penilaian les musik. Biasanya penilaian itu dilakukan setiap weekend, tetapi berhubung weekend kali ini ada acara penting, ia memajukan jadwal penilaiannya menjadi kemarin.
Jennie tersenyum melihat pipi gembul Rose yang sibuk menampung makanannya. Ia mencubitnya pelan karena saking gemasnya.
"Unnie?" ujarnya terkejut. Pasalnya, mereka jarang berinteraksi di sekolah sekalipun berada di tempat yang sama, kantin misalnya. Terlebih, kali ini Jennie yang menghampirinya terlebih dahulu, orang paling gengsi di antara mereka bertiga.
"Aku selalu suka melihat caramu makan," ujarnya dengan senyum tulus lalu duduk di hadapan Rose.
"Unnie mau makan di sini bersamaku?" tanya Rose ketika melihat Jennie membawa semangkuk jajangmyon.
"Iya sekali-kali. Kau makan dengan baik kan kemarin?" tanyanya memastikan. Melihat porsi Rose yang lebih banyak, sebenarnya ia tau jika kemarin Rose melewatkan jam makannya.
"Tentu unnie," jawabnya yakin, berusaha menyembunyikan kegugupannya.
Jennie menelisik dalam wajah Rose yang kembali sibuk mengunyah. Ia hendak menyanggah ucapan Rose namun bergesernya bangku kosong di sebelahnya membuatnya menoleh.
Ia sungguh terkejut melihat seseorang yang duduk di sebelahnya begitu pun sebaliknya.
"S-sunbae?" ujarnya gugup sambil menunduk.
"Kalian saling mengenal?" tanya Chanyeol heran. Ia lebih dulu duduk di sebelah Rose daripada adiknya namun mengapa Jennie lebih tertarik menatap adiknya daripada menyapa dirinya?
"Tidak," jawab Jennie yakin. Ia sangat berharap jika siswa di sebelahnya tidak mengadu pada pasangan kekasih di hadapannya tentang peristiwa pembullyan beberapa hari lalu.
"Tapi mengapa adikku seperti mengenalmu?" tanya Chanyeol lagi.
Adik Chanyeol oppa? Mati aku.
"Aku hanya tau jika dia sunbaeku oppa," jelas Yeri. Ia juga enggan menjelaskan yang sebenarnya terjadi karena takut sunbaenya itu kembali membullynya.
"Unnie, kenalkan, dia Park Yeri, adik kandung Chanyeol oppa. Maaf aku baru sempat mengenalkannya padamu. Kau tau kan unnie, kita seolah punya dunia masing-masing jika berada di sekolah," ujar Rose setelah makanannya habis.
Jennie hanya merespons ucapan Rose dengan sebuah deheman.
"Jennie," Jennie mengulurkan tangannya dengan sebuah senyum yang tak bisa diartikan.
"Yeri," ujar Yeri menjabat uluran tangan Jennie dengan takut-takut.
Tak ingin berlama-lama dalam situasi canggung, Jennie beralih pada tujuan utamanya saat ingin menemui Rose.
"Rose, tolong bantu aku membagikan ini," ujar Jennie menyerahkan beberapa lembar undangan ulang tahunnya.
"Siap unnie!"
KAMU SEDANG MEMBACA
When POISON Becomes MEDICINE
Fanfiction(Selesai) FRIENDSHIP Jennie x Lalisa Mereka tak pernah tau mengapa takdir membuat mereka saling berinteraksi jika hanya untuk berseteru. Namun, seiring berjalannya waktu, Lalisa yang dibencinya ternyata menjadi penyembuh traumanya~ Start : 03-02-22 ...