Selamat membaca!
Mari tebarkan cinta dengan menekan tombol vote dan beri komentar di setiap paragraf!
🐻🐣🐿🐇🐢
Jennie, Hanbin dan Rose kini berada di ruang CCTV sesuai saran Lalisa. Lalisa sendiri memilih pergi daripada ikut dan terkena amukan Jennie lagi.
Ruangan CCTV berada di dalam ruangan manajer. Ruangan ini cukup tersembunyi karena berada di pojok ruangan dengan pintu yang warnanya hampir sama dengan warna temboknya.
"Unnie, aku yakin Hanbin oppa tidak berselingkuh," ujar Rose saat membuka salah satu rekaman CCTV. Tanpa melihat rekaman CCTVpun sebenarnya Rose percaya jika Hanbin tak mungkin berkhianat terlebih bersama Lalisa. Lalisa yang ia tahu adalah orang yang ambisius terhadap impiannya dan enggan memikirkan tentang percintaan.
"Mengapa kau begitu yakin?" tanya Jennie mulai melihat rekaman yang dibuka oleh Rose.
"Unnie lihat kan ada yang menabrak Hanbin oppa?" ujarnya ketika melihat seorang karyawan yang terjatuh karena tali sepatunya terinjak dan berakhir menabrak Hanbin.
"Tapi untuk apa oppa ke sana?" tanyanya penuh selidik menatap tajam Hanbin.
"Aku mengambil parfumku honey dan kebetulan aku bertemu dengan Lalisa," ujar Hanbin yang kini memeluk Jennie dari belakang dengan menumpukan dagunya ke bahu kanan Jennie.
Rose memutar bola matanya jengah melihat sepasang kekasih itu. Di kanan kirinya masih ada kursi kosong tapi mereka lebih memilih berdiri dan bermesraan. Lebih tepatnya Hanbin berusaha membujuk Jennie dengan sifat lembut dan manjanya.
"Aku masih belum percaya sepenuhnya," ujar Jennie melepas pelukan Hanbin dan duduk di sebelah Rose. Ia memutar berkali-kali rekaman tersebut dan mencari celah kejanggalan yang sampai detik ini pun tak ditemukan.
"Aku punya rekaman suaranya juga honey," ujarnya mengambil alih komputer dan menyalakan rekaman di loker beberapa menit yang lalu.
"Kau menyadap restoran oppa?" kaget Rose. Pasalnya ia tak tau jika restoran appanya terpasang penyadap.
"Appamu menyuruhku memperketat keamanan dengan pemasang penyadap di bagian dapur untuk keamanan konsumen. Sebulan yang lalu aku menambahkannya di loker karyawan dan kasir karena sempat ada kesalahpahaman," ujarnya menjelaskan.
Jika seperti itu, kau semakin mempesona
Suara itu terdengar begitu jelas saat rekaman dinyalakan. Jennie yang mendengarnya kembali naik pitam.
"Yak oppa! Kau memujinya! Itu sudah jelas membuktikan kau berselingkuh!" ujarnya berdiri sambil menahan emosinya. Ia hendak meninggalkan ruangan namun Hanbin dengan sigap menahan lengannya dan menuntunnya duduk kembali.
"Tenang honey dengarkanlah percakapan selanjutnya."
Ingat pacarmu!
Dia sama cantiknya denganmu. Namun dia lebih seksi. Nanti akan kukenalkan. Aku ke depan dulu mungkin dia sudah datang.
Pipi Jennie merona seketika karena malu mendengar pujian Hanbin. Namun hanya beberapa detik, ia mengubah ekspresinya menjadi cemberut setelah menyadari sesuatu.
"Mengapa oppa bilang dia sama cantiknya denganku?" ujarnya menggembungkan pipinya.
"Honey, aku menilai wanita bukan hanya karena kecantikannya. Jika aku seperti itu, mungkin Jisoolah yang kupacari sekarang. Aku lebih dulu mengenal Jisoo dan kuakui dia lebih cantik darimu," perkataan Hanbin justru membuat Jennie semakin cemberut.
![](https://img.wattpad.com/cover/298034522-288-k380699.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
When POISON Becomes MEDICINE
Fanfiction(Selesai) FRIENDSHIP Jennie x Lalisa Mereka tak pernah tau mengapa takdir membuat mereka saling berinteraksi jika hanya untuk berseteru. Namun, seiring berjalannya waktu, Lalisa yang dibencinya ternyata menjadi penyembuh traumanya~ Start : 03-02-22 ...