"Apa maksudnya kita akan kehilangan segalanya? Ayah kan tidak bersalah, jadi kita tidak akan kehilangan segalanya," seru Starley keras kepala."Memang aku tidak bersalah, tapi pemeriksaan dan pembuktian aku tidak salah itu membutuhkan waktu, jadi ada kemungkinan asetku akan ditahan dulu," jelas Norman.
"Hanya ditahan, bukan akan kehilangan segalanya," ucap Starley membetulkan kalimat ayahnya.
Tiba-tiba polisi tadi yang mengantar Starley dan Damien sudah kembali dan berkata. "Waktu sudah habis, Mr. Bell harus diinterogasi terlebih dahulu."
Starley menatap tajam polisi yang tidak bersalah itu.
"Bahkan belum sepuluh menit," protes Starley.
Polisi itu mengerutkan dahinya ketika melihat Starley protes. Dengan cepat Norman berkata.
"Starley, pulanglah. Kau tidak seharusnya di sini."
Starley menghela napas, dan berkata. "Aku akan datang lagi ke sini."
Norman mengangguk, lalu ia menatap Damien serius.
"Tolong jaga putriku, Mavros," seru Norman.
"Tentu saja, Mr. Bell," jawab Damien.Setelah itu Starley dan Damien diantar keluar oleh polisi tadi. Ketika mereka sudah keluar, mereka langsung bertemu dengan Johnny di situ.
"Starley," seru Johnny kaget ketika melihat Starley.
"Johnny ke mana aja kau? Aku tadi sudah mengirim pesan kepadamu, tapi kau tidak membalas," ucap Starley.
"Tadi aku ke rumah terlebih dahulu, karena banyak polisi datang untuk menggeledah mansion," seru Johnny.
"Ibu di rumah?" tanya Starley.
"Iya, dia tidak mau pergi ke mana pun ketika polisi menggeledah mansion," jawab Johnny sambil menghela napas.Tentu saja ibunya yang keras kepala itu tidak mau meninggalkan kediamaan Bell ketika kediaman Bell digeledah.
"Pulanglah saja Starley," ucap Johnny. Starley mengangkat alisnya.
"Pulang ke mana?" tanya Starley. Rumah mereka digeledah, dia tidak punya tempat untuk pulang.
"Ke mansion Damien. Kau tidak keberatan akan hal itu kan, Damien?" tanya Johnny kepada Damien.
Damien dan Starley menjawab pertanyaan itu bersamaan.
"Aku tidak keberatan," jawab Damien.
"Aku keberatan," jawab Starley.Starley menatap Damien, seolah berkata 'kenapa kau jawab itu?' dengan matanya. Sedangkan Damien hanya mengangkat alis sempurnanya itu.
"Terima kasih, Damien. Aku sangat berutang kepadamu," seru Johnny. Starley langsung menatap Johnny.
"Hei, tadi aku berkata aku keberatan," protes Starley.
"Aku bertanya kepada Damien," ucap Johnny. Starley ternganga mendengar jawaban Johnny, seolah pendapat Starley tidak penting.
Oh aku mulai muak dengan semua ini. Seolah dunia ini berputar karena lelaki, sedangkan perempuan hanya dianggap sebagai mahluk lemah yang hanya perlu menghibur seorang lelaki. Batin Starley.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damien's Possession ✔️ (Mavros Series #2)
Romance#2 Mavros Series | COMPLETED! LENGKAP DI WATTPAD! Ini bukanlah kisah fairy tale yang manis. Ini kisah tentang dua orang yang pernah memiliki masa lalu bersama. Dan sekarang terpaksa bekerjasama demi kepentingan masing-masing. Starley Bell, hacker...