Sejak tadi perasaan Donghyun tak karuan berada di depan laptop menanti hasil pengumuman dari tesnya. Sejauh ini Donghyun sudah melalui berbagai tahap yang kini membawanya ke takdir penentu selanjutnya, yaitu lolos tes akademik. Dibandingkan perjuangannya tahun lalu, tahapan yang dilalui Donghyun saat ini jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu ketika dia gugur di tahap tes psikologi yang pertama. Oleh karena itu, Donghyun yang sangat berharap keberuntungan masih berpihak padanya, berharap kali ini bisa lolos seleksi lagi sehingga bisa melanjutkan ke tahap kedua kesehatan
.
Drrttt!
Ponsel Donghyun yang ditaruh di atas meja berdering—menandakan bahwa alarm itu menyala karena dia menyetel alarm untuk mengingatkannya bahwa hari ini adalah pengumuman tes penerimaannya. Donghyun yang sudah memegang mouse sejak tadi mencoba menarik nafas dalam-dalam untuk me-refresh halaman web yang telah dia buka. Setelah jari telunjuknya memberanikan diri untuk mengklik refresh, Donghyun menghela nafas panjang dengan jemarinya mengetik nama—dan semacamnya—untuk mengecek hasil seleksinya. Dengan perasaan yang deg-degan tak menentu, Donghyun pun mencoba melihat layar komputernya untuk membaca hasil pengumuman yang tertera. Begitu mata sipitnya membaca pesan yang tertera di layar, nafasnya pun tercekat saat dia menyadari bahwa kalimat di layar itu tak sesuai dengan ekspetasinya.
.
Ya, Kim Donghyun membaca dengan jelas bahwa hasil seleksinya untuk kali ini dinyatakan tidak lulus seleksi polri. Mata Donghyun pun langsung berkaca-kaca karena kegagalan kembali menghampirinya. Saking emosinya karena kegagalan yang dia dapatkan, Kim Donghyun membanting mouse yang dia pegang lalu berteriak untuk meluapkan kekesalahannya yang gagal lagi meraih cita-citanya.
"Argh!!!!" teriak Donghyun frustasi.
.
Dari luar, mama Donghyun yang semula berada di dapur mendengar suara teriakan anak sulungnya dari dalam kamar. Betapa syoknya Jihye ketika dia masuk ke kamar anak laki-lakinya dan mendapati Donghyun sedang menangis terisak-isak—yang mana hal ini tak pernah dia lihat sebelumnya. Jihye yang khawatir anaknya kenapa-napa lantas menghampiri Donghyun dan memeluknya untuk memberikan buah hatinya ketenangan.
"Abang kenapa ...,"
Ucapan Jihye yang menanyakan mengapa anaknya jadi seperti ini berhenti saat dia melihat di layar komputernya ada pernyataan bahwa Kim Donghyun tidak lulus seleksi. Jihye kini menutup mulutnya dan dia memeluk erat Donghyun sembari mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja.
"Abang, gapapa, Bang. Abang jangan sedih kaya gini, ya?" bujuk Jihye.
"Ma, Abang gagal lagi. Abang gagal lagi, Ma!" isak Donghyun.
"Gapapa, Bang. Kan masih bisa dicoba lagi tahun depan, ya?"
"Sampe kapan, Ma? Abang capek!"
Donghyun melepaskan pelukannya dari sang mama lalu mengusap air matanya yang mengalir di pipi. Jujur saja, Donghyun capek. Bukan capek karena proses latihan dan belajar, melainkan dia capek harus menggantung harapan padahal kenyataannya tak akan pernah bisa dia gapai. Dikecewakan dengan harapan sendiri adalah hal yang paling Donghyun benci.
.
"Bang, kita sebagai manusia itu hanya bisa berusaha dan yang menentukan itu Tuhan. Mungkin ini belum rezeki abang aja."
Jujur saja, Donghyun sudah muak mendengar kalimat seperti itu. Apakah dia tidak berusaha sekeras orang lain sehingga dia dinyatakan tidak tulus? Padahal setiap hari Donghyun selalu belajar dan tidak berhenti berlatih karena tidak ingin mengalami kegagalannya seperti tahun lalu. Namun, garis nasibnya kembali ke sejarah lama yang membuat Donghyun bertanya-tanya apakah dia tidak bisa mencapai apa yang dia cita-citakan? Donghyun tidak memiliki mimpi lain selain menjadi seorang polisi seperti ayahnya. Mau jadi apa dia sekarang setelah gagal dalam ujian ini? Perkuliahannya saja juga hancur karena dia tidak pernah fokus untuk mendapatkan nilai bagus—sebab itu bukanlah passion-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Googoo Child Squad | FRESHMAN
FanficJaehyun, Jibeom, Donghyun, dan Joochan telah lulus SMA! Kini keempat pria itu menjadi mahasiswa baru di perguruan tinggi yang sama. Dapatkan Googoos mempertahankan solidaritas mereka atau hubungan itu merenggang karena berbagai faktor tak terduga? ...