66. Kebangkitan Hong Joochan

103 22 0
                                    

Hari ini adalah hari yang mendebarkan untuk Joochan. Pasalnya, hari ini dia akan hadir di sidang pembacaan putusan untuk kasusnya yang sedang berjalan. Ya, kasus penganiayaan Hyungseop kepadanya beberapa bulan lalu yang menyebabkan luka untuknya. Hari ini adalah pembacaan vonis, yang mana Joochan beserta orang-orang terdekatnya mengharapkan keadilan agar Hyungseop mendapatkan hukuman yang seberat-beratnya.

.

"Huft!"

"Santai, Chan!"

Entah sudah berapa kali Joochan menarik napas panjang saat duduk di antara penonton menyaksikan sidang yang baru saja dimulai. Jibeom yang datang untuk menyaksikan persidangan terbuka ini—sekaligus memberikan dukungan kepada Joochan—merangkul sahabatnya itu untuk menguatkannya. Meski Joochan sudah berdamai dengan masalah yang menimpanya hingga nyaris mati, namun setiap melihat wujud pelaku, Joochan tak bisa menahan emosinya. Selama ini Joochan memang sengaja tidak datang ke pengadilan—kecuali dibutuhkan—karena sudah diwakili oleh kuasa hukumnya dan juga mommy-nya. Namun karena hari ini adalah keputusan akhir di mana dia akan tahu berapa lama hukuman yang akan diterima oleh Hyungseop, Joochan memaksakan dirinya untuk hadir agar dia bisa mendengar sendiri keputusan hakim.

.

"... sidang dinyatakan ditutup!"

Setelah mengamati perjalanan panjang sidang ini, Joochan berterimakasih kepada Tuhan karena wakilnya di dunia telah memberikan hukuman yang setimpal untuk Hyungseop. Hakim mendakwa Hyungseop dengan hukuman 2 tahun 3 bulan penjara, sesuai dengan tuntutan jaksa penuntut umum. Pihak Hyungseop sendiri tidak menyatakan banding dan mereka menerima keputusan hakim setelah pengacara Hyungseop membahas hal ini dengan terdakwa. Sepertinya Hyungseop benar-benar menyesali apa yang dia lakukan—seperti yang dia akui di depan majelis hakim.

.

"Udah beres Chan kasus lo. Setimpal dah tuh!"

Setelah meninggalkan ruang sidang, Jibeom yang pertama kali melihat persidangan untuk menemani Joochan dan sekaligus mengamati berlangsungnya acara pidana merasa bahwa hukuman Hyungseop memang pantas. Yang dia pelajari, hukuman maksimal dari pasal yang dikenai kepada Hyungseop adalah 2 tahun 8 bulan penjara, sehingga dakwaan yang dijatuhkan pada Hyungseop sudah wajar didapatkannya. Joochan yang setuju—karena pengacaranya juga mengatakan hal serupa menganggukkan kepalanya.

"Iya, dah beres masalah hidup gue satu," celetuk Joochan.

"Emang masalah hidup lo ada berapa?"

Jibeom terheran-heran karena Joochan berlagak seolah-olah memiliki banyak beban dalam hidup, padahal satu-satunya pekerjaannya selama masa pemulihan ini adalah makan dan makan. Joochan bahkan tidak kembali kuliah setelah dinyatakan sembuh karena lebih memilih untuk beristirahat di rumah dan fokus pada terapinya—dan sesekali juga nongkrong bersama para googoos.

"Bayar utang Bongjae, mikirin kuliah gue kelanjutannya juga gimana. Au ah pusing!" dumel Joochan.

"Nyokap lo belum tau lo ngutang sama Jaehyun?" tanya Jibeom.

Joochan pun menggelengkan kepalanya karena dia masih menutupi hutang 6 jutanya kepada Jaehyun dari mommy-nya. Sebenarnya Jaehyun tidak terlalu peduli kapan Joochan bisa membayarnya, tapi tetap saja dia tidak tenang sebelum dia bisa membayar uang itu kepada Jaehyun.

"Kalo tau udah digorok leher gue!" dumel Joochan.

"Siapa suruh lo ngutang sana sini. Ckck!" decak Jibeom kesal.

"Ya mau gimana, lur? Tuntutan tongkrongan sesat dulu." gumam Hong Joochan yang sedang meratapi kebodohannya di masa lalu.

.

Googoo Child Squad | FRESHMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang