25. Keresahan Hati

738 117 11
                                    

"Semalam kamu ngapain ke rumah Jaehyun pulangnya sampai tengah malam gitu, nak?"

Pagi ini bunda menanyakan kenapa anaknya semalam pulang jam 12 dari rumah Bong Jaehyun. Karena semalam bunda sangat mengantuk bunda jadi bunda tidak sempat mewawancarai Kim Jibeom. Maka pagi ini lah kesempatan bunda untuk bertanya kepada anaknya.

"Gapapa bun, main aja. Itu aja disuruh nginap sama Jaehyun," kata Jibeom.

"Terus kenapa gak nginap?" tanya bunda.

"Jibeom baru ingat besok ada mid makanya pulang terus belajar bentar," jawab Jibeom.

"Kalo belajarnya bentar nanti gabisa jawab ujiannya dong," balas si bunda.

"Jibeom kan belajar juga udah dari jauh-jauh hari bun. Memangnya Jibeom tuh Jaehyun yang belajarnya SKS?"

"Eh malah ngeledek nak Jaehyun. Gapapa kali yang penting dia belajar. Terus Donghyun sama Joochan gimana? Belajar juga jauh-jauh hari ya? Mereka satu jurusan kan? Enak dong bisa belajar bareng," celoteh bunda.

Mendengar ucapan bunda barusan Jibeom hanya bisa menggelengkan kepalanya. Donghyun sama Joochan ditanya? Malah makin parah mereka dibandingkan Bong Jaehyun.

"Mereka malah gak belajar kali bun. Langit mau runtuh kali kalo mereka belajar," celetuk Jibeom.

Karena kejulitan Jibeom barusan bunda geram sendiri  sehingga tangan bunda pun menarik kuping Jibeom untuk memberikannya pelajaran. Kim Jibeom berusaha melepaskan tangan bunda yang menjewernya lalu meminta maaf kepada sang ibu.

"Be-becanda bun.." sesal Jibeom.

"Gak boleh ya ngeledek teman kaya gitu!" pesan bunda.

"Iya bun!" pasrahnya.

Setelah memberikan sedikit pelajaran kepada Jibeom bunda pun melepaskan jeweran dari kuping sang anak. Kini bunda melihat Jibeom yang berdiri tegap di hadapannya dan bunda pun tersenyum manis melihat anaknya yang sangat tampan. Bunda masih sulit menerima kenyataan bahwa anak laki-kaki yang manis kini telah tumbuh menjadi seorang pria yang dewasa serta mandiri.

"Jibeom.." panggil bunda.

"Ya bun?" sahut Jibeom.

"Maafin bunda ya," kata bunda.

"Bunda kenapa minta maaf dengan Jibeom?" heran sang anak.

"Mungkin Jibeom kesal sama bunda karena kemarin ngajak kamu makan sama ayah." celetuk bunda.

"E...eh itu.. Enggak kok bun.."

Seketika rasa penyesalan datang menghampiri Jibeom. Apa sikapnya terlalu berlebihan saat bertemu dengan ayahnya? Jibeom sadar diri kalau emosinya memang sulit dikontrol apabila dia sedang marah. Tapi dia tidak menduga kalau kemarahan yang seharusnya menjadi salah dia malah membuat sang bunda yang meminta maaf terlebih dahulu kepadanya.

"Jibeom yang salah bun. Maaf ya," sesal Jibeom.

Bunda tersenyum tipis menanggapi permohonan maaf anaknya. Kemudian tanpa banyak bicara bunda langsung memeluk erat Kim Jibeom sehingga yang dipeluk pun kaget namun spontan memeluk balik bundanya.

"Jadi anak yang berbakti ya sama bunda dan ayah kamu. Gak boleh kaya gitu lagi sama ayah," pesan bunda.

"Iya bun," jawab Jibeom walau sebenarnya sukar.

"Belajar yang rajin. Terus baik-baik sama teman kamu," kata bunda lagi.

"Iya bun.. Ngomong-ngomong sampai kapan Jibeom ditahan kaya gini? Jibeom harus ke kampus bun, nanti telat."

Googoo Child Squad | FRESHMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang