23. Keluarga Kecil Yang Dirindukan

896 122 38
                                    

Vote & comment juseyo❤













Jibeom menikmati waktu senggangnya di pinggiran sungai yang letaknya masih di perkotaan. Di sini cukup sepi karena hari masih siang dan belum banyak orang yang berkunjung ke tempat rekreasi gratis yang terletak di depan kantor gubernur. Menyendiri di tempat ini bisa membuat penat yang dirasakan oleh Jibeom sedikit terobati. Rasanya tidak salah membolos demi mencari ketenangan di tempat ini.

.

Di saat Jibeom lagi bersantai di salah satu tempat duduk dirinya memperhatikan anak kecil dan ayahnya yang baru turun dari kapal kecil yang menyebrang dari kota yang ada di utaranya. Anak kecil itu terlihat senang ketika sang ayah berusaha membantunya turun dengan cara menggendongnya. Melihat wajah gembira anak kecil itu Jibeom jadi ingat masa lalunya. Dia juga pernah bahagia menghabiskan hari-harinya bersama sang ayah. Tapi semua kebahagiaan itu sirna ketika pada suatu hari bundanya berkata, "Mulai dari sekarang Jibeom hanya tinggal dengan bunda!".

.

Dulu Jibeom belum tahu apa artinya perceraian. Dia hanya menuruti apa kata bundanya. Mereka pindah dari rumah lama bahkan Jibeom pindah ke sekolah terdekat dengan tempat tinggalnya yang baru. Setelah pindah Jibeom sama sekali tidak pernah berjumpa lagi dengan ayahnya. Awalnya Jibeom sulit menerima kenyataan kalau dia tidak bisa berjumpa dengan ayahnya. Jibeom kecil masih mau bermain bola dengan ayahnya setiap sore di depan rumah mereka dan bermain kuda-kudaan setiap malam. Jibeom selalu merengek kepada bunda kalau dia mau bersama sang ayah tapi bunda selalu berkata, "Mulai sekarang hanya ada Jibeom dan bunda. Saat besar nanti kamu bakal ngerti kenapa ayah dan bunda berpisah,".

.

Sudah 11 tahun semenjak bunda mengatakan hal itu tapi Jibeom belum paham dengan alasan kenapa orangtuanya berpisah. Jibeom penasaran tapi tidak mau mencari kebenarannya. Dia rasa percuma saja mencari tahu sekarang karena waktu sudah berlalu sangat lama. Orangtuanya sudah berpisah dan dia hidup bahagia bersama bundanya. Ayah Jibeom juga punya keluarga baru bahkan dia sudah punya anak selain dirinya.

"Hah.. Kenapa sih hidup gue gini amat?" keluh Jibeom meratapi nasib buruknya memiliki keluarga yang tidak utuh.

.

Setelah pikirannya segar Kim Jibeom kembali ke rumah. Dia masuk ke dalam rumah––yang tadinya terkunci karena bunda belum pulang. Dan begitu Jibeom masuk matanya tertuju pada sebuah bingkai foto yang ada di meja. Di foto itu ada dia dan sang ayah yang pergi bertamasya saat Jibeom lulus TK. Jibeom tidak paham kenapa bundanya masih mau memajang foto ayahnya padahal mereka sudah lama berpisah. Kesal karena melihat foto itu lama kelamaan Jibeom pun berjalan menghampiri meja lalu kemudian membalikan bingkai foto itu. Setelah membalikan foto tersebut Jibeom langsung masuk ke dalam kamarnya untuk tidur siang.

.

"Beom.. Bangun udah magrib,"

Hari sudah petang, Jibeom tanpa sadar ketiduran sampai magrib. Bunda yang baru saja pulang kerja pun membangunkan Jibeom agar tidak lupa sholat magrib.

"Jibeom?" panggil bunda.

Perlahan Jibeom membuka kedua matanya. Dilihatnya bunda yang saat ini tersenyum kepadanya.

"Kecapekan ya pulang ngampus?" tanya bunda.

Mendengar pertanyaan bunda barusan Jibeom yang nyawanya belum terkumpul hanya bisa tersenyum. Padahal hari ini dia cuma kuliah di jam pagi. Maaf bunda, batin Jibeom.

"Mandi sana habis itu sholat. Nanti malam kita makan di luar yuk?" ajak bunda.

"Makan di mana bun?" tanya Jibeom parau.

Googoo Child Squad | FRESHMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang