XLII. Berbicara

1.2K 158 27
                                    

Varia membuka matanya. Dia melihat reno di sebelah sedang memeluk dirinya. Varia tersenyum. Hampir 2 minggu ini dirinya tidak bisa tertidur dengan pulas. Selalu memikirkan masalah rumah tangga nya.

Dan sekarang akhirnya sang pencipta memberikan nya solusi.

Tak henti-hentinya dia selalu bersyukur. Ditambah dirinya akan resmi menjadi ibu. Walaupun memang dia sudah menjadi ibu semenjak dirinya menikahi pria di sebelahnya ini.

Perut varia tiba-tiba saja mual. Ia ingin memuntahkan apa yg ada di perutnya sekarang. Ia segera melepaskan pelukan reno dan berlari ke arah kamar mandi.

Reno yg terbangun karna varia yg melepaskan pelukan sedikit khawatir dengan istrinya itu. Kenapa varia tiba-tiba berlari ke arah kamar mandi? Apa dia ingin buang air kecil atau karna morning sickness nya?

Reno segera berjalan ke kamar mandi. Dan benar dugaan reno, varia sedang memuntahkan isi perutnya.

Reno dengan sigap memegang rambut varia yg belum sempat varia kuncir. Agar tidak merepotkan varia.

"Sayang, kamu ngga apa-apa? Kita ke rumah sakit yah." Ucap reno

Varia terlihat lemas. Tapi senyum di bibir nya tercetak. Menenangkan suami nya itu.

"Ngga apa-apa kok mas. Cuman mual aja."

Reno mengerti bahwa sekarang varia mengalami morning sickness tapi dia juga khawatir karna varia memuntahkan semua isi perutnya. Varia juga terlihat lemas.

"Kita ke tempat tidur yah. Kamu harus banyak istirahat."

Reno bersiap menggendong varia tapi varia segera mundur.

"Kita sholat subuh dulu yah. Baru abis itu kita istirahat lagi."

Reno baru sadar bahwa sekarang sudah memasuki waktu subuh. Dia segera mengambil wudhu mendahului varia.

Varia tersenyum melihat suami nya itu. Dirinya juga tak lupa mengambil wudhu dan segera kembali keluar kamar mandi.

Baru saja varia ingin menyiapkan perlengkapan sholat untuk dirinya dan reno, ternyata reno sudah menyiapkan semuanya. Ia bahkan sudah memakai baju koko serta sarung nya. Tak lupa mukena dan sajadah untuk varia.

Varia tersenyum. "Makasih mas."

"Pokoknya sekarang kamu ngga boleh capek. Kamu harus perhatiin kesehatan kamu sama dede bayi nya. Sekarang semua kerjaan rumah tangga bakal di urus mbo inah. Dan kamu ngga perlu mikirin aku. Pokoknya kalo aku bisa kerjain sendiri kamu ngga harus melayani aku."

Varia terdiam.

"Sholat dulu yuk mas. Nanti kita bahas lagi sehabis sholat."

Varia dan reno menjalani sholat subuh dengan khidmat.

Selesai sholat dan berdoa varia ingin membereskan alat sholat nya tapi reno segera menggendong nya ke tempat tidur masih lengkap dengan mukena nya.

"Aku masih bisa jalan sendiri loh mas." Ucap varia yg menggeleng kan kepalanya.

Reno tidak membalas perkataan varia dia segera melipat sajadah dan melepaskan baju koko serta sarung nya. Varia juga melepaskan mukena nya dan menyimpan nya di sudut tempat tidur nya.

Reno segera menyusul varia ke tempat tidur. Masih banyak waktu untuk dirinya pergi ke rumah sakit.

Varia yg melihat suami nya duduk di sampingnya langsung memeluk reno. Dia menyandarkan kepalanya di bahu kekar reno. Sudah berapa kali varia bilang bahwa dirinya begitu menyukai wangi badan reno.

"Aku suka wangi kamu."

Reno hanya tersenyum dan mengelus-elus kepala varia. Dia begitu senang jika varia menjadi manja seperti ini.

Married (by kontrak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang