Waktu sudah menunjukkan jam setengah 12 malam. Tania membereskan barang-barang nya dan bersiap untuk pulang. Satria masih terus melihat kegiatan wanita yg sedang mengandung anaknya itu.
"Tan, nginep aja ya? Udah jam segini juga. Gue khawatir lo kenapa-kenapa di jalan."
"Gwenchana. Gue bisa naik taxi atau grab mobil."
"Itu malah ngga aman."Satria juga bersiap pulang. Ia segera membawa tas dan kunci mobil nya.
"Bareng saya aja pulangnya. Biar saya anter."
"Ngga usah mas. Saya bisa sendiri. Takut ngerepotin mas satria." Ucap tania menolak. Bisa bahaya nanti kalo dia pulang dengan satria, bisa-bisa jantung meledak karna terlalu gugup.
"Ngga apa-apa. Lagian ngga baik juga wanita pulang sendirian naik taxi malem-malem gini. Lagi hamil pula.""Bener tan. Ama mas satria aja. Gue khawatir kalo lo kenapa-kenapa." Kata varia yg langsung disambut tatapan dari tania. Tatapan yg menandakan bahwa ia tidak ingin berduaan dengan satria. Bisa bahaya nanti.
"Bener tan. Saya jauh lebih percaya dengan satria dibanding supir taxi atau grab. Banyak kejadian yg mengerikan akhir-akhir ini di dalam taxi atau grab mobil. Apalagi kamu sendirian. Sat, tolong anterin tania ya." Ucap reno yg menepuk pundak satria menandakan ia mempercayai sahabat ini untuk mengantar kan tania.Tania pasrah. Ia tak bisa mengelaknya. Tania masuk mobil satria dan setelahnya mereka pun mereka pergi. Reno dan varia memasuki rumahnya.
"Mas......" Varia memeluk reno begitu erat. Reno terdiam. Entah kenapa rasanya omongan tania begitu terngiang di telinga nya. Bahwa rangga bucin dengan varia.
"Tumben kamu meluk aku duluan. Biasanya selalu aku yg peluk."
"Mau aja. Emang ngga boleh peluk suami sendiri?"Reno melepaskan pelukan varia. Ia segera mengambil piayama yg sudah disiapkan varia tadi.
"Aku mau mandi dulu. Kamu kalo mau tidur, tidur aja duluan. Aku masih harus kerja."
"Kerja lagi?? Hhuuuffttt."
"Besok ada operasi dan aku harus melihat rekam medis pasien. Kalo kamu mau tidur, tidur aja."Reno memasuki kamar mandi. Varia sedikit bingung dengan sikap reno yg tiba-tiba begitu dingin dengannya. Reno biasanya selalu menyempatkan untuk menemaninya tidur, walau setelahnya ia akan tetep bekerja di ruangannya. Ia akan memastikan bahwa istrinya sudah terlelap dan mencium kening varia. Dan sekarang ia bahkan melepaskan pelukan varia.
Reno selesai dengan ritual mandinya. Saat ia keluar kamar mandi, varia sedang berdiri di dinding sebelah pintu kamar mandi. Reno tidak melihat varia disana. Dan varia kembali memeluk reno dari belakang.
Reno jelas kaget. Ia mengira varia sudah tertidur. Sedangkan varia begitu menyukai aroma tubuh suaminya itu. Aroma campuran mint dan lavender yg membuatnya selalu suka pelukannya."Mas, kamu marah sama aku?" Tanya varia polos. Perbedaan tinggi varia dan reno sangatlah signifikan. Kalo bisa kalian bayangkan sekarang kepala varia tertutupi punggung reno. Reno terdiam. Entahlah ia hanya tidak suka interaksi varia dengan rangga. Belum lagi perkataan tania yg mengatakan bahwa rangga sempat menyukai varia.
Jujur, ia tidak menyukai fakta tersebut. Meski sekarang varia sudah menjadi miliknya dan dirinya sudah mencintai wanita tersebut, tapi ia masih belum mengetahui apa perasaan varia yg sebenarnya. Karna sampai saat ini, 3 bulan ini hanya reno yg menunjukkan ketertarikan dirinya terhadap varia. Apalagi mereka belum melaksanakan kewajiban suami istri yg menandakan bahwa mereka belum mengenal satu sama lain.
Reno tidak ingin memaksa varia melaksanakan kewajiban nya yg satu itu. Ia ingin varia sendiri yg menyetujui nya yg menandakan bahwa ia sudah membuka hatinya pada reno. Tapi, ciuman panas 3 bulan lalu nyatanya hanya itu yg mereka lakukan. Selebihnya mereka hanya melakukan hal-hal kecil yg romantis. Reno begitu takut bahwa varia tidak mencintai nya. Ia takut bahwa rangga dapat merebut varia dari dirinya.
"Mas, aku nanya mas marah ama aku?" Varia menyadarkan kepalanya di punggung reno dan memeluk nya erat. Merasa dicuekin, varia akhirnya melepaskan pelukannya. Ia yakin bahwa ada masalah yg membuat reno menjadi dingin. Varia berjalan ke depan reno.
"Mas, kita udah sepakat kan kalo ada masalah dibicarain jangan hanya diem. Aku ngga tau salah aku dimana. Kalo kamu ngga suka sama sikap aku, bilang. Aku bukan cenayang yg bisa nebak isi hati kamu." Ucap varia yg kembali memeluk reno. Bedanya sekarang ia memeluk nya dari depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married (by kontrak)
Romance"Menikahlah dengan gue" Ucap pria tampan yg sedang duduk di depan varia. "Maksud mas?? Kita baru kenal, dan mas mengajak saya untuk menikah??" Tanya varia kaget. "Yahh.. menikah lah dengan gue. Tapi bukan pernikahan atas dasar cinta, tapi atas dasa...