Varia sampai kantornya sekitar jam 7.45, 15 menit sebelum waktu kerjanya. Varia turun dari ojek online nya, dan berjalan memasuki lobby. Disana ada mas tejo, satpam yg biasa menggombalinya.
"Pagi mba." Sapa mas tejo dengan sopan dan kaku. Tidak seperti biasanya.
"Pagi mas. Saya langsung keatas ya."
"Baik mba."Varia langsung jalan ke arah lift. Dia sedikit bingung kenapa mas tejo begitu formal dengannya. Saat varia menunggu lift kantor nya terbuka, ada 2 wanita yg ia tidak begitu kenal. Hanya sekedar tahu kalo ia berada di tim pemasaran.
"Haiii var. Apa kabar? Selamet yah. Kok married ga undang2 sih?" Tanya salah satunya yg bernama rina (itu pun krna varia melihat id card nya)
"Ohh hai. Iya ga rame2 banget kok. Cuman ngundang kerabat sama sahabat terdekat aja."
"Oh gitu. Nanti makan siang bareng yuk. Kita kan juga mau berteman sama lo var." Ucap wanita salah satunya
"Ehhhmm maaf ga bisa. Hari ini bakal sibuk banget. Kemungkinan malah tim gue ga bisa makan siang diluar."Saat varia mulai canggung, untungnya rasya datang dengan sekertaris nya, dewi. Ia tersenyum menyapa kedua wanita itu.
"Pagi pengantin baru. Apa kabar? Kok udah masuk aja sih? Kan gue kasih cuti 1 minggu." Sapa rasya sambil mengacak-acak rambut varia. Entah kenapa dari dulu rasya senang sekali jika memainkan atau mengacak-acak rambut varia. Pasti setelah itu dia bakalan ngambek.
"Iikkhh rasya mah. Gue udah sisirin rapi2 juga, malah diacak2in."Varia dan seluruh pekerja lainnya akhirnya memasuki lift mereka. Sampai di lantai 11, divisi keuangan rasya, varia, dan dewi pun turun.
"Var, nanti kalo sempet main2 lah ke divisi kita. Kita satu kantor tapi jarang banget ngobrol." Ucap salah satu wanita yg tadi mengajaknya ngobrol
"Oh iya. Duluan ya." Varia akhirnya keluar
"Var, lo kenal mereka?" Tanya rasya
"Ngga."
"Terus itu kenapa sok deket gitu ama lo?"
"Ga tau tuh tiba2 aja nongol sok deket gitu. Terus yg aneh yah ras, mas tejo yg biasanya ramah, ngegombalin gue mulu masa jadi formal banget. Kenapa yah ras?" Tanya varia
"Lo tuh pinter kalo tentang keuangan doang ternyata. Lainnya mah bego."
"Waahh pagi2 udah ngajak ribut aja nih kambing."
"Lah lagian lo gitu aja ga tau. Sekarang gue tanya ya, lo nikah ama siapa kemarin?"
"Mas reno."Rasya menggeleng2kan kepalanya. Kadang varia emang suka telat mikir kalo soal hal begini. Rasya pun bingung kenapa dia bisa punya IPK yg cumlaude.
"Suami lo itu anaknya siapa?"
"Papa mertua gue lah, papa ridwan."
"Ya alloh tolong lah hambamu ini. Kenapa sahabat hamba telmi nya kebangetan sih. IPK lo ga hasil nyontek kan var?"
"Yeaahh sembarang si kambing. Kalo hasil nyontek, gue ga bakal jadi ketua tim."
"Yah abisnya gue ga abis fikir begitu aja masih ga ngerti. Varia denger. Papa mertua lo itu adalah pak ridwan, pemilik saham terbesar di perusahaan ini. Perusahaan tempat kita bekerja. Semua orang tau tentang itu. Otomatis yg ga kenal lo pasti bakalan mendekat, krna mau cari muka ama lo. Sedangkan yg kenal dan baik ama lo, pasti sedikit menjauh krna tau lo bukan orang sembarangan. Takut kalo terlalu santai lo bakalan bilang hal yg aneh2 ke papa mertua lo. Sampe sini ngerti, orang2 sawah?" Kata rasya yg mencubit pipi varia sampai ke depan kubikel varia. Dirga, meli dan tim keuangan melihatnya. Mereka tersenyum melihat tingkah kedua orang atasannya itu."Oohhh seperti itu toh. Rasya sakit akh." Ucap varia yg menepis tangan rasya.
"Paggiiii mba var." Sapa dirga
"Pagiii mba" Sekarang melly yg menyapa
"Pagi semuanya."
"Cciiiee pengantin baru auranya itu loh beda." Ucap dirga
"Apaan sih dir. Biasa aja kali." Baru varia ingin duduk di kubikelnya, varia terhenti di tempat."Astagfirullah kenapa banyak banget dokumen di meja gue?"
"Iya mba itu semua laporan yg gue sama lainnya buat. Lo tinggal ngecek aja. Sama payment2 yg harus dibayarin mba. Kan harus di cek ama lo dulu."
Varia yg mendengar penjelasan melly pun akhirnya langsung memandang sinis ke rasya.
"Dew, gue hari ini ada rapat ya? Bisa kasih gue bahannya biar gue pelajarin dulu." Ucap rasya yg buru2 berlari ke ruangannya."Bapak rasya arjuna prawira, boleh bicara sebentar?" Panggil varia
"Ga bisa var. Sibuk."
"Sibuk ngapain? Nge game?"
"Yeaahh emang dikata kerjaan gue ga banyak apa var."
"Yah kan udah ditentukan juga yah pak manager yg terhormat kalo gue cuti semua kerjaan gue yg handle itu lo. Ga usah semua deh. Seenggaknya tuh setengah nya."
"Gue udah kerjain setengah var. Kalo ga percaya tanya aja nih dirga."
"Tau akh."
![](https://img.wattpad.com/cover/167720553-288-k521677.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Married (by kontrak)
Romance"Menikahlah dengan gue" Ucap pria tampan yg sedang duduk di depan varia. "Maksud mas?? Kita baru kenal, dan mas mengajak saya untuk menikah??" Tanya varia kaget. "Yahh.. menikah lah dengan gue. Tapi bukan pernikahan atas dasar cinta, tapi atas dasa...