Reno memasuki kamar dirinya dan varia. Reno melihat varia sedang terduduk di tempat tidurnya bersandar dengan bantal di belakang nya. Varia tersenyum melihat suaminya itu. Meski bibirnya sulit untuk tersenyum, ia tetap memasang senyum terbaik untuk menyambut suaminya itu.
Reno yg melihat muka varia babak belur langsung refleks memeluk tubuh varia. Reno meneteskan air matanya. Dia menyesal tidak bisa menjaga varia dengan benar. Dia harus mengorbankan wanita baik ini karna ulah sang mantannya.
"Mas, aku ngga apa-apa kok." Ucap varia mengelus punggung reno. Menenangkan nya. Karna varia tahu pasti saat ini reno sedang menyalakan diri nya sendiri atas semua yg terjadi hari ini.
Reno melepaskan pelukannya dan menatap sendu ke arah varia. Dia menyentuh wajah varia yg sudah banyak luka nya. Setiap reno menyentuh luka varia, reno akan memejamkan matanya dan meneteskan air mata nya. Sedangkan varia hanya sedikit meringis saat luka nya di sentuh reno. Karna memang masih sesakit itu luka yg dialami varia.
"Maaf yah sayang. Maaf karna aku ngga becus jadi suami. Aku bahkan biarin wanita itu nyentuh kamu. Maaf." Sekarang reno tertunduk dan menangis. Bahkan semua orang di kamar mendengar suara isakan tangis reno.
Varia memegang tangan reno dan mengelusnya.
"Sayang, liat aku." Ucap varia
Reno melihat varia. Jujur reno tidak sanggup melihat wajah varia yg babak belur itu.
Varia menghapus air mata reno dengan lembut. Tak lupa senyum yg merekah di bibirnya yg luka.
"Sayang, aku ngga apa-apa. Jangan nyalahin diri kamu sendiri. Karna ini bukan salah kamu. Kita ngga pernah tahu wanita itu akan datang ke sini buat nyerang aku. Jadi, jangan pernah ngerasa bersalah ya, sayang." Ucap varia tersenyum
"Tapi kalo aja aku bisa jagain kamu pasti wanita itu ngga bakal nyerang kamu. Kalo aja aku ngga sibuk pasti mereka ngga punya celah buat kayak gini ama kamu."
"Sayang, kamu kan sibuk kerja karna ingin menolong seseorang. Ingin menyelamatkan nyawa orang. Jadi itu udah resiko aku jadi istri seorang dokter bedah. Jangan pernah salahin pekerjaan kamu yg mulia itu."
Sungguh reno merasa sangat beruntung mempunyai varia di hidupnya. Amalan apa yg sudah ia perbuat sampai dia di hadiahkan Alloh SWT wanita sebaik varia.
Reno memeluk kembali tubuh varia. Dia kembali menangis.
"Makasih karna udah hadir di hidup aku, sayang." Hanya itu yg bisa reno katakan. Dia benar-benar bersyukur varia hadir di dalam hidup nya dan membuat hidup nya makin bewarna.
"Makasih udah jadi suami yg baik buat aku, hubby."
"Aku ngga diajak pelukan juga?" Tanya icha yg kesal karna ayah dan bunda nya mengabaikan nya.
Varia melepaskan pelukan reno dan tersenyum ke arah icha.
"Sini bunda peluk." Varia langsung memeluk putri kecilnya itu. Reno juga memeluk kedua wanita berbeda generasi itu.
Varia tersadar bahwa putra nya masih belum kembali dari bawah untuk mengambil kotak P3K. Varia langsung melepas pelukan mereka dan mencari-cari keberadaan reyhan.
"Kamu nyari apa sayang?" Tanya reno yg mengelus rambut varia
"Mas, abang kemana? Tadi dia ke bawah tapi udah lama ngga naik. Abang ngga kenapa-kenapa kan mas?" Tanya varia panik
Baru reno akan menjawab, reyhan sudah muncul di depan pintu. Reyhan sebenarnya sudah sampai dari tadi tapi ia memilih diam di dekat pintu karna ingin memberikan waktu untuk ayah dan bunda nya itu.
"Abang disini bun." Ucap reyhan tersenyum ke arah bunda nya.
Varia melihat reyhan tersenyum tetapi perlahan senyum nya luntur digantikan wajah khawatir nya. Ia melihat pipi reyhan yg memar dan bengkak. Seperti pipi dirinya yg merah karna terkena tamparan lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married (by kontrak)
Romance"Menikahlah dengan gue" Ucap pria tampan yg sedang duduk di depan varia. "Maksud mas?? Kita baru kenal, dan mas mengajak saya untuk menikah??" Tanya varia kaget. "Yahh.. menikah lah dengan gue. Tapi bukan pernikahan atas dasar cinta, tapi atas dasa...