Setelah ijin dengan ayah dan abangnya akhirnya varia keluar dari butik. Meski harus melewati introgasi dan ancaman2 seperti jangan malem2, inget waktu, hp ga boleh sampe mati, and bla bla bla tetek bengek nya akhirnya ia diijinkan pergi.
Varia melihat mobil hitam yg dikenalnya terpakir cantik di parkiran butik. Mas adam disana menunggu sambil memainkan hp nya.
Varia benar2 beruntung mempunyai adam di hidupnya. Pria itu sangat baik, sabar. Bahkan dia rela menunggu hanya untuk dapat bertemu varia.Dia pun bukan tipe pria yg tidak sabaran. Buktinya meski lama, dia tetap menunggu varia dengan sabarnya. Varia mengetuk kaca mobil, memberitahu sang empunya mobil agar dapat membuka pintu mobilnya. Setelah dibukakan, varia pun langsung memasuki mobil itu.
"Maaf nunggu lama mas. Tadi harus ijin ama ayah sama abang juga. Tau sendiri khan mereka kayak gimana."
"Iya ga apa2 sayang. Kamu udah makan belom?" Tanya adam sambil mengelus rambut panjang wanita yg sangat ia sayangi. Wanita yg selalu menemani nya dikala suka maupun duka. Yg bisa merawat dirinya denga telaten disaat dirinya terbaring sakit."Belum. Mas udah makan?" Tanya varia sambil tersenyum.
"Belum juga. Gimana kalo kita makan abis itu nonton. Aku pengen nonton film."
"Okay."
"Kamu abis itu mau apalagi?? Shopping?? Aku abis gajian nih. Kamu boleh beli apa aja yg kamu mau."
"Apaan sih mas. Aku udah sering bilang khan. Aku bukan cewek matre yg cuman ngicer uang kamu. Kalopun aku mau beli sesuatu, yah itu harus dari hasil aku sendiri. Daripada sayang cuman buat shopping, mending kamu tabungin buat masa depan kamu. Atau kasih ke ibu kamu. Kamu itu khan laki2. Kamu punya tanggungan orang tua kamu.""Ga pernah salah pilih aku milih pacar. Kamu bener2 calon istri idaman." Kata adam sambil menggemggam tangan kanan varia dan menciumi punggung tangannya itu.
"Jadi, kapan aku bisa ngelamar kamu?" Tanya adam serius.
"Ehhhmmmm....." kata varia kaget. Bukan sekali dua kali adam mengajaknya untuk menikah. Tapi varia selalu mengalihkan pembicaraan. Bukan tidak mau menikah apalagi dengan sang pujaan hati. Hanya saja varia masih belum siap dengan segala nya. Takut ia masih belum bisa mengimbangi perubahan besar yg akan dialaminya setelah menikah."Mas, bisa kita pergi sekarang? Aku laper." Kata varia yg mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Okay." Ucap adam pasrah dan segera menyalakan mobil menuju tempat makan.------------------------------------------------------
Reno akhirnya sampai depan rumah. Dia kesal krna hari tiba2 ada operasi dadakan yg harus ia jalani, belum lagi pasien trus berdatangan. Dan lagi dan lagi nita sepupu kesayangan nya, dari pagi sudah merengek agar dia bisa datang untuk fitting baju pernikahannya.
Ya, dia jadi salah satu pengiring pengantin dari pihak wanita. Reno keluar dari mobilnya, dan terlihat pasrah. Pasrah jika anak kesayangan nya, putri semata wayangnya akan cemberut dan ngambek. Hari ini seharusnya dia mengajak putri nya jalan2.
Benar saja saat ia memasuki rumah, putri kecil nya sudah berada di sofa dengan baju nya yg sudah siap untuk keluar. Dia sudah siap dari 2 jam yg lalu dan menunggu ayahnya datang.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" jawab ratna, ibunya.
"Anak ayah kok ga jawab salamnya sayang?" Tanya reno yg mendekati putri kecilnya."Waalaikumsallam" jawab sang anak singkat sambil terus cemberut dan melipatkan tangan di dadanya.
"Kamu darimana aja sih ren?? Icha dari td udah nungguin kamu loh." Kata ratna, mama reno sambil membawakan minum untuk anaknya.
"Ma.." reno langsung mengecup punggung tangan ibunya.
"Icha marah yah sama ayah??"
"Ga.""Jangan marah dong sayang. Maaf deh ayah telat. Tadi itu----" belum sempat ia bicara, ternyata sudah diselak anaknya.
"Icha kesel sama ayah. Janji jam brapa dateng jam brapa. Ayah selalu gitu. Lupa kalo ada janji mau ngajak icha jalan2. Ayah udah ga sayang ama icha." Kata icha yg hampir mengeluarkan air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married (by kontrak)
Romance"Menikahlah dengan gue" Ucap pria tampan yg sedang duduk di depan varia. "Maksud mas?? Kita baru kenal, dan mas mengajak saya untuk menikah??" Tanya varia kaget. "Yahh.. menikah lah dengan gue. Tapi bukan pernikahan atas dasar cinta, tapi atas dasa...