V. Pengkhianatan??

7.5K 321 3
                                    

Varia dan adam sampai di salah satu mall di jakarta. Sesampainya disana, mereka langsung menuju tempat makan. Selama diperjalanan, adam selalu memegang erat tangan varia. Pandangan selalu terarah ke varia. Ia sangat mencintai wanita ini. Wanita yg selalu menemani nya dalam suka maupun duka.

Asal kalian tahu, adam bukanlah terlahir dari keluarga kaya. Tapi krna kepintarannya, ia berhasil mendapatkan beasiswa dan akhirnya mendapatkan pekerjaan yg gajinya sangat besar. Dulu hanya varia yg selalu menopang nya dikala dia benar2 terpuruk dalam keadaannya yg tidak mempunyai apa2.

Makanya jika sekarang ia bisa menyenangkan varia, ia akan mengeluarkan uang berapapun agar varia bisa bahagia. Tapi sayang, adam tau varia bukanlah wanita matre yg selalu minta dibelikan ini itu. Dia adalah varianya yg dari dulu sampai sekarang tidak pernah berubah.

"Mas, mau makan apa?" Tanya varia membuyarkan lamunan adam
"Hoh.. aku samain aja ama kamu."
"Yudh, kami pesen 2 nasi goreng seafood sama lemon tea 2 yah mba. Makasih" kata varia kepada mba2 pelayan restoran.

Setelah pelayan itu pergi, varia langsung menceritakan apa yg terjadi hari ini. Dan adam selalu senang jika pacarnya ini bercerita. Seolah2 adam sangat dipercaya oleh varia.
"Mas, tau ga tadi aku khan abis jogging di taman deket rumah trus td ada anak yg hampir ketabrak."
"Serius?? Trus2 gimana?"
"Trus aku langsung lari nyelametin dia. Anak nya lucu banget mas. Cantik trus yah matanya itu udah kayak mata kucing indah banget. Aku pengen deh punya anak kayak gitu. Lucu."

"Yudh makanya kita cepet2 nikah yang biar bisa bikin anak kayak anak itu. Gimana?? Mau kapan aku dateng kerumah kamu??"
"Mas, harus yah kita bahas ini lagi?? Khan aku udah pernah bilang, aku belum siap."

"Mau sampe kapan sayang?? Aku bener2 udah ga tahan jadiin kamu istri aku. Aku pengen kamu jadi ibu buat anak2 aku. Dan aku tau kamu pasti bisa jadi ibu yg baik buat anak2 aku." Kata adam yg serius. Dia benar2 serius ingin menikahi wanita ini. Varianya yg sudag ia pacari selama 4 tahun lamanya.

"Mas, makan dulu yuk.. kita bahas lagi nanti." Ucap varia yg mencoba mengalihkan pembicaraan ini.
"Kamu mah selalu aja ngalihin pembicaraan kalo kita bahas pernikahan"
"Mas, please.."

Varia bukannya tidak yakin dengan adam. Malah dia sangat yakin bahwa adam sangat menyayangi nya. Hanya saja varia belum siap jika ia akan menikah. Ia takut ia masih ingin bermain2 dan takut malah membuat dia mengabaikan suami dan anak2nya nanti.

Menurut varia, pernikahan adalah hal yg sangat sakral. Butuh kesiapan mental dari masing2 pasangan. Selesai makan, varia dan adam pun berjalan2 sebentar di mall itu.

"Var, kamu mau beli apa?? Tas, sepatu, atau apa?"
"Eehhmm.. aku ga mau beli apa2 kok mas. Aku cuman mau jalan jalan aja ama mas. Udah lama kita ga jalan2 kayak gini." Kata varia yg menyenderkan kepalanya di lengan adam. Maklum varia itu tingginya hanya sampai lengan adam.

"Isshh dasar.." kata adam yg langsung menciumi ujung kepala varia.
Adam selalu menyukai jika varia bermanja2 dengan dirinya. Krna varia biasanya jarang bersikap seperti ini. Mereka sangat bahagia bisa meluangkan waktu untuk bisa saking bertemu.

Tapi, sepertinya itu tidak berlangsung lama. Di belakang sana, ada wanita yg memicingkan pandangannya ke arah varia dan adam. Dan secepat kilat, wanita itu udah berada di depan adam dan varia. Adam pun terlihat sangat kaget melihat wanita itu.

"Clarissa, kamu mau apa kamu kesini?" Tanya adam yg terlihat panik. Varia pun heran. Setau varia, clarissa ini adalah sekertaris pacarnya.
"Wah udah lama yah ga ketemu, clarissa. Apa kabar?? Aku denger kamu resign beberapa hari yg lalu yah?" Tanya varia yg polos.

Dan seketika langsung meninbulkan percikan kebencian di mata clarissa. Membuat varia takut. Varia mengenal clarissa sebagai sosok yg hangat dan sopan. Sedangkan sosok yg di depannya ini, bukanlah sosok clarissa yg varia kenal.
"Hahaha.. resign?? Apa itu yg anda dengar dari pak adam bu varia?" Tanya clarissa sambil tersenyum sinis.
"Ehhhmm maksudnya??" Tanya varia polos

Married (by kontrak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang