XII. Kesepakatan

5.8K 329 19
                                    

Disebuah kegelapan di kamar rumah sakit, Varia terus memikirkan lamaran 'dadakan' yg dilakukan oleh Reno. Ayah gadis cantik yg sedang terbaring lemas di depannya. Dia benar2 bingung. Disatu sisi, cara ini bisa membuat adam menjauh dan bertanggung jawab atas perbuatannya. Juga dia akan menjadi ibu wanita cantik ini.

Tapi disatu sisi dia tidak ingin mempermainkan pernikahannya seperti ini. Didalam islam, pernikahan adalah sesuatu yg sakral. Dan menurutnya, jika ia melakukan pernikahan ini, dia menyalahi aturan pernikahan dalam islam.

"De, kok bengong? Icha gimana keadaannya?" Tanya nita yg tiba2 dateng.
"Alhamdulillah baik mba. Mba udah selesai operasinya?"
"Baru banget selesai. nih baju kamu. Tadi abang kamu nitipin ke mba." Kata nita yg menjulurkan paper bag berisi baju kantor yg ia pesan untuk diantarkan ke abangnya.
"Lah kok ada di mba? Bang edgar kemanain?" Tanya varia bingung.
"Katanya mau ketemu reno di cafe. Ga tau tuh mau ngapain."

"Mas reno?? Sepupunya mba Nita khan?"
"Iyalah siapa lagi."
"Kira2 mau ngapain yah mba abang ketemu mas reno?"
"Mba juga ga tau de. Udahlah jangan dipikirin. Kamu udah makan?"
"Udah kok mba. Mba udah makan?"
"Belom. Temenin mba makan yah de. Mba mesen makanan. Kita makan disini. Trus, nanti mba juga nginep disini nemenin kamu. Reno ada shift malem katanya."
"Wah seneng banget aku ditemenin sama mba. Makasih mba."

Disatu sisi edgar berjalan menuju sebuah cafe tempat janjinya bertemu dengan reno. Reno sudah berada di dalam dengan kopi di depannya. Jelas ia sedang meliahat ke satu arah sampai ia tidak tahu keberadaan edgar yg sudah duduk di depannya.

"Udah lama ren? Sorry telat. Tadi gue anter pakaiannya varia dulu." Kata edgar yg langsung duduk di depan Reno.
"Lumayan.. buat ngeliatin drama tadi."
"Maksudnya?" Tanya Reno
"Nanti juga lo tau. Btw, kenapa lo minta ketemuan. Ga biasanya loh mau ketemu ama gue."

"Gue cuman mau ngucapin makasih sama lo."
"Makasih untuk?" Tanya Reno menaikkan alisnya.
"Karna udah nolong varia kemaren dari si bangsat adam. Mungkin lo ga tau, tapi gue juga disana kmren."
"Gue tau kok. Krna jelas gue ngeliat lo berdiri setelah gue ngehadang mereka. Kenapa lo ga kesana sekalian bantuin adek lo?"
"Gue percaya lo bisa nyelesaiin masalah nya. Pake segala bohong lagi klo varia calon istri lo. Dan yg ngejodohin nya gue. Ga apa2 asal si bangsat ga bakalan ganggu adek gue lagi."

"Tapi klo gue mau ngelamar adek lo gimana?" Tanya Reno
"Maksud lo?"
"Gue pengen varia jadi istri gue. Gue pengen nikahin dia. Lo setuju?" Tanya Reno dengan entengnya sedangkan edgar memasang wajah kagetnya.
"Apa2an dia. Dia mau ngelamar varia? Peri kecil gue? Kenapa? Bukannya dia udah muak sama cinta?" Ucap edgar dalam hati.

"Hey jangan bercanda. Gue lagi ga mood bercanda ama lo." Ucap edgar kesal. Kesal memang adeknya segampang itu dilamar sama semua orang. Dan terlebih adeknya masih patah hati. Pasti susah menerima orang lain.
"Gue serius. Gue pengen varia jadi istri gue dan ibu dari icha. Lo tau juga khan icha sangat menyukai varia?"
"Jadi, lo mau nikahin varia karna icha? Hey.. pernikahan bukanlah sebuah lelucon." Kata edgar yg nada nya sudah mulai meninggi krna kesal.
"Salah satunya mungkin itu. Tapi yg terpenting gue mau ngejagain varia dari pria bangsat itu." Kata reno yg mengarahkan dagunya ke arah depannya.

Edgar langsung membalikkan badannya ke belakang. Di belakang nya persis ada adam dan seorang wanita. Adam pun sepertinya tidak sadar jika ada edgar dan reno disana.
"Cowok bangsat itu meminta cewek itu menggugurkan janinnya." Ucap reno. Reno sudah melihat semuanya sejak tadi.

Flashback mode on

Setelah lamaran dadakan yg diajukannya ke varia, reno balik lagi ke kamar untuk mengecek keadaan putri kecilnya. Setelah dirasa putri kecilnya baik2 saja, ia segera ke unit bedah tempatnya bekerja. Krna ia mendapatkan kabar pasiennya keadaannya menurun. Lalu, sehabis memeriksa pasien nya yg sudah cukup membaik, reno mendapatkan telpon dari edgar. Calon suami nita serta kakak dari wanita yg baru saja ia lamar. Edgar mengajaknya bertemu di sebuah cafe dekat rumah sakit.

Married (by kontrak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang