XXXII. Bertemu (lagi)?

2.9K 241 42
                                    

5 Bulan kemudian..

Hari ini reno baru saja menyelesaikan operasi nya. Jadwal operasinya minggu ini benar-benar full sampai kadang ia tidak pulang kerumah. Ia sampai merasa bersalah dengan varia dan icha yg selalu ia tinggal. Bahkan bulan ini saja ia hanya sekali liburan dengan keluarga kecilnya itu. Pekerjaan nya sebagai dokter membuatnya susah jika harus pergi berlibur ke luar kota ataupun luar negeri.

Selama hampir 9 bulan varia dan reno menikah, mereka tak pernah berbulan madu sekalipun. Tapi varia tidak pernah menuntut lebih karna tahu pekerjaan suaminya. Reno begitu beruntung mempunyai varia di hidupnya. Ia jarang mengeluh dan marah. Bahkan setiap kali reno pulang kerumah, ia selalu disambut senyuman manis istrinya itu. Yang membuatnya melupakan sedikit lelahnya saat itu.

Varia nya adalah vitamin untuk reno.

Tiba-tiba saja reno begitu rindu dengan istrinya itu. Ia langsung mengambil handphone nya untuk menanyakan kabar istrinya.

"Assalamualaikum, mas." Salam varia yg mengetahui bahwa suaminya yg menelpon
"Waalaikumsallam. Sayang, kamu dimana?"
"Baru sampe kantor mas. Kamu udah kelar operasinya?"
"Udah. Baru aja kelar."
"Gimana hasilnya? Pasien nya selamat kan?"

Itulah rutinitas varia sekarang ketika reno mengabarkan dirinya baru selesai operasi. Menanyakan keadaan pasiennya. Karna jika sesuatu terjadi dengan pasiennya reno pasti akan terpukul dan merasa bersalah. Dan saat itu pula dirinya pasti dibutuhkan oleh reno. Menenangkan nya, mengatakan bahwa semua sudah menjadi takdir nya. Setidaknya itulah yg dirasakan varia sebagai istri dari seorang dokter bedah.

"Alhamdulillah operasi nya berhasil." Ucap reno tersenyum. Lelahnya akan terbayar dengan senyuman dan tawa keluarga pasien saat mengetahui keluarga nya baik-baik saja.
"Alhamdulillah."

"Mas, aku ijin yah pulang malem. Akhir bulan kerjaan di divisi aku setumpuk."
"Terus icha?" Tanya reno
"Aku udah minta tolong bunda sama ayah jagain icha dulu di rumah. Tapi tadi katanya bunda mau ajak Icha ke apartemen tania dulu. Mau bawain makanan buat tania."
"Yaudah. Nanti aku jemput ya. Kamu WA aku aja kalo udah mau pulang."
"Mas mau jemput?"
"Iya. Lagian aku juga pasti pulang malem. Masih ada visit pasien sama jadwal praktek. Aku juga harus baca beberapa rekam medis pasien."
"Berapa banyak pasien?"
"Sekitar 20 an."
"Jaga kesehatan kamu ya. Jangan lupa minum vitaminnya. Kamu udah makan?"
"Ini baru mau makan. Nungguin dimas dulu. Dia katanya mau bicara."
"Yaudah kalo gitu, aku kerja dulu ya mas."
"Iya. Selamat bekerja sayang."

Reno tidak pernah mempermasalahkan varia yang masih bekerja saat ini. Varia begitu menyukai pekerjaannya, jadi Reno tidak mungkin menyuruhnya berhenti. Selama ia masih bisa membagi waktunya sebagai istri dan ibu reno tidak mempermasalahkan nya.

Reno melihat jam ditangannya. Dimas sudah telat 10 menit. Ia bilang ada sesuatu yang ia ingin bicarakan kepada reno sampai membuat reno penasaran. Mungkin reno berfikir bahwa dimas akan membicarakan salah satu pasiennya atau membicarakan satria dan tania.

Dimas datang dari kejauhan dengan muka seriusnya. Dimas adalah orang yang bisa dibilang ceria, tidak bisa diam udah kayak cacing kepanasan, dan tidak pernah bisa diajak serius. Ketika seorang dimas memasang wajah seperti ini, pasti ada sesuatu yang menggangu fikirannya.

Dan alasan nya terjawab detik itu juga. Reno yg awalnya melambaikan tangan ke arah dimas agar pria itu mengetahui keberadaan nya, malah terkejut melihat seorang wanita yg berjalan di belakang dimas dengan seorang anak kecil di gandengan nya.

Wanita yang mampu membuat reno tidak lagi mempercayai cinta di hidupnya selama beberapa tahun. Seseorang yang sudah menghancurkan kepercayaannya tentang cinta. Wanita yg menggoreskan luka yg begitu lebar. Sampai akhirnya ia perlahan melupakan luka itu. Dan perlahan melupakan wanita itu. Reno sudah berusaha berdamai dengan masa lalu nya. Tapi kenapa wanita itu kembali hadir?

Married (by kontrak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang