XXVIII. Tania (2)

3.7K 322 56
                                    

"Ayo mas makan. Aku masak seadanya bahan. Maaf kalo mas satria ngga suka. Abis mas reno ngga bilang kalo mas satria mau kesini."
"Ngga apa-apa var. Satria mah pemakan segala. Dia ngga pernah milih-milih makanan. Iya ngga sat?" Satria menatap kesal sahabatnya itu.
"Iya var. Ngga apa-apa kok. Apapun makanannya selagi masih bisa dimakan mah aku ngga masalah."
Varia tersenyum. Ia segera melayani suaminya. Menempatkan makanan dan menyiapkan minumannya.
"Tuh sat enaknya punya istri tuh gini. Makan disiapin, mandi disiapin, semua-semua nya disiapin."
"Terus masalahnya buat gue apa?"
"Lo ngga ada niatan buat nikah apa?" Tanya reno. Satria tidak menjawabnya. Ia segera meyendok nasinya.
"Eehhmm... Tania, bisa minta tolong geser sayurnya. Saya kejauhan." Tania yg sejak tadi diam pun kaget mendengar pria disebelahnya ini meminta tolong.
"Mau saya sendokin sayurnya aja mas? Biar ngga repot ngegeser."
"Boleh. Tolong ya. Agak banyakin sayurnya." Satria segera memberikan piring yg sudah berisi nasi nya ke arah tania. Senyumannya membuat pipi tania merah. Dan menyiapkan makanannya saja sudah membuat dirinya bahagia. Seperti suami istri saja. Varia melihat semuanya. Bahkan senyum merekah tania saat menyendokkan sayur ke piring satria.

Satria menggulung kemejanya. Ia sedikit kegerahan.
"Mas satria mau tahu ngga?"
"Boleh var. 1 aja." Varia segera mengambil tahu itu dan meletakkan nya di piring satria. Ia melihat bekas luka di lengan kanannya. Seperti luka jahitan yg cukup panjang.
"Mas satria itu lengannya kenapa? Kayak bekas luka gitu." Tanya varia
"Ohhh ini... Iya bekas luka. Ketusuk obeng var."
"Kok bisa?"
"Itu gara-gara satria nyelametin korban bullying. Dia ditusuk obeng sama pelaku. Luka nya parah terus dalem. Untung aja ngga ngerusak saraf nya."

Varia bergidik ngeri. Ia tidak bisa membayangkan ada seseorang yg begitu jahat mencoba melukai satria dengan obeng.
"Sekitar 8 tahun yg lalu saya mencoba menolong siswi SMA yg sedang di bully. Ternyata pas saya datang, sekelompok wanita itu sudah menelanjangi siswi tersebut. Ia bersiap menusukkan obeng itu ke kemaluannya. Saya mencoba menghentikan nya. Tapi malah kena ke lengan saya. Jadi kayak gini deh." Varia seperti tidak asing dengan semua cerita ini. Cerita ini begitu persis dengan kejadian yg dialami tania 8 tahun lalu di SMA mereka. Varia segera melihat tania. Disana varia melihat tania sedang menutup telinganya. Wajahnya begitu pucat dan tangannya bergetar. Tania hanya akan melakukannya saat ia teringat kembali kejadian yg begitu membuatnya trauma. Kenapa cerita satria dan tania begitu sama persis? Apakah mungkin pria yg selama ini tania sukai adalah satria?

"Mas, kalo boleh tau apa kejadiannya di sebuah gudang dekat SMA 1005?"
"Kok kamu tau var?" Tanya satria kaget.
"Apa mas inget wanita itu siapa?"
"Aku ngga terlalu inget. Karna kejadiannya malem dan agak gelap. Selesai menelpon polisi dan kasih dia jaket, saya langsung pergi. Karna ada keadaan darurat di rumah sakit. Saya juga ngga terlalu mau melihat nya. Pelaku itu sudah menelanjangi nya, jadi ngga sopan kalo saya melihatnya."
Varia bangkit dari tempat duduknya. Menghampiri tania yg sudah begitu ketakutan. Reno dan satria pun bingung. Varia segera melepaskan tangan tania dari telinganya.
"Ngga apa-apa. Ada gue disini. Jangan takut lagi, ya."

Varia menatap mata tania yg sudah berlinang. Awalnya tania ingin menahan rasa takut atas trauma masa lalu nya itu. Ia tidak ingin varia mengetahui bahwa satria lah pria yg selama ini ia sukai. Bahwa satria lah pria yg berhasil menyelamatkan nya 8 tahun lalu. Sekaligus ayah dari anak yg dikandung nya. Tapi, kejadian 8 tahun lalu begitu menyakitkan nya. Tania tidak ingin mengingatnya kembali. Tapi, saat satria menceritakan nya semuanya tubuhnya refleks menunjukkan ketakutan. Rasa trauma masih belum bisa sembuh seutuhnya.

Tania memeluk erat varia. Ia begitu ketakutan. Kejadian masa lalu nya muncul di benak nya saat satria menceritakan semuanya. Tubuhnya begitu menggigil.
"Tenang ya. Ada gue disini. Lo ngga perlu takut. Gue akan menjaga lo. Gue ngga akan biarin orang-orang macem synthia mendekati lo lagi."
"Var, biar aku periksa. Atau aku telpon arsyi aja. Takut-takut ada apa-apa sama bayinya." Ucap reno yg khawatir dengan tania. Awalnya wanita itu baik-baik saja tapi kenapa sekarang jadi seperti ini.
"Ngga perlu mas. Ini masalah psikologis. Dia akan bereaksi kayak gini kalo keinget kejadian bullying yg dia terima."
"Hah?" Reno dan satria terlihat kaget.
"Tania adalah wanita yg mas satria tolong itu. 8 tahun lalu di gudang deket sekolah kami ia mendapat kan kekerasan hanya karna wanita jahat itu mengira tania merebut pacar nya. Padahal pacarnya lah yg begitu tergila-gila sama tania." Varia masih memeluk tania. Tangannya masih menenangkan nya. Dan akhirnya tubuh tania tidak menggigil lagi. Wajah masih pucat tapi jauh lebih baik dari sebelumnya.

Married (by kontrak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang